Persaingan antara dua orang kakak beradik bukan sesuatu yang baru. Pelajaran tentang pembunuhan pertama oleh dua orang putra Nabi Adam AS, yaitu Habil dan Qabil (atau Cain dan Abel dalam Alkitab). Hal ini juga
merupakan salah satu sejarah yang terjadi karena sibling rivalry.
Permasalahan berakar saat anak pertama lahir, semua perhatian tercurah hanya kepadanya. Akan tetapi setelah sang adik lahir, sang kakak merasa tersisih karena dalam pandangannya, kedua orangtua mengabaikan dirinya karena kehadiran sang adik. Berbagai cara dilakukan anak pertama untuk mendapatkan kembali perhatian dari kedua orangtuanya, akan tetapi cara yang digunakan seringkali tidak menyenangkan banyak pihak. Kakak mengganggu adik, diam-diam mencubit adik yang tak berdaya, atau mungkin merusak mainan adik. Tidak jarang orangtua hanya marah pada si kakak, tanpa menyadari bahwa ia justru sedang sedih. Memberi hukuman padanya hanya akan menambah rasa benci pada sang adik.
Sibling rivalry juga dikarenakan oleh rasa cemburu yang seringkali berasal dari rasa takut yang dikombinasikan dengan rasa marah karena adanya ancaman terhadap harga diri seseorang dan terhadap hubungan itu sendiri. Pola asuh yang diterapkan orang tua di rumah, mempengaruhi kecenderungan seorang anak untuk bersaing dengan saudara kandungnya. Sibling rivalry muncul ketika hanya ada salah satu anak kesayangan orang tua, hal ini yang akan menimbulkan masalah jangka panjang dalam hubungan kakak beradik. Jumlah saudara yang sedikit cenderung menghasilkan hubungan yang lebih banyak perselisihan daripada jumlah saudara yang banyak.
Berapa jarak usia yang lazim memicu munculnya sibling rivalry ?
Persaingan antara saudara kandung (sibling rivalry) biasanya muncul ketika selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena kehadiran adik dianggap terlalu banyak menyita waktu dan perhatian orang tua. Jarak usia yang lazim memicu munculnya sibling rivalry adalah jarak usia antara 1-3 tahun dan muncul pada usia 3-5 tahun kemudian muncul kembali pada usia 8–12 tahun, namun persaingan antar saudara cenderung memuncak ketika anak bungsu berusia 3 atau 4 tahun (Woolfson, 2004).
Apa Kondisi yang mempengaruhi hubungan antar-saudara kandung ?
Sikap orang tua
Sikap orang tua terhadap anak dipengaruhi oleh sejauh mana anak mendekati keinginan dan harapan orang tua. Sikap orang tua juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku anak terhadap anak yang lain dan terhadap orang tuanya. Bila terdapat rasa persaingan dan permusuhan, sikap orang tua terhadap semua anak kurang menguntungkan dibandingkan bila mereka satu sama lain bergaul cukup baik.
Urutan dalam posisi
Semua keluarga, kecuali keluarga satu anak, semua anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan mereka diharapkan memerankan peran tersebut. Jika anak menyukai peran yang diberikan padanya, semua berjalan dengan baik. Tetapi peran itu peran yang diberikan dan bukan yang dipilih sendiri, maka kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali. Sebagai contoh, anak perempuan yang lebih tua mungkin menolak perannya sebagai “pembantu ibu” dan merasa bahwa adiknya harus berbagi beberapa tanggung jawab yang diberikan padanya. Hal ini dapat menyebabkan memburuknya hubungan orang tua-anak maupun hubungan antar saudara.
Perbedaan Usia
Jika perbedaan usia antarsaudara besar, hubungan antara orang tua dan anak secara keseluruhan berbeda dari hubungan dengan perbedaan usia antarsaudara yang kecil. Bila anak-anak berdekatan usia, orang tua cenderung memperlakukan mereka dengan cara yang sama. Tetapi orang tua cenderung mengharapkan anak yang lebih tua menjadi model yang baik dan mereka mengecamnya bila ia gagal melakukan itu. Sebaliknya, anak yang lebih muda, diharapkan meniru anak yang lebih tua dan mematuhinya. Harapan orang tua ini ikut memperburuk hubungan
antarsaudara kandung.
Pengaruh Orang Luar
Orang lain baik anggota keluarga maupun teman orang tua atau guru dapat menimbulkan atau memperhebat ketegangan yang telah ada antara saudara kandung dengan membandingkan anak yang satu dengan yang lain. Bilamana perbandingan menguntungkan anak tertentu, maka akan timbul permusuhan di pihak saudara yang lain terhadap anak tersebut. Sebaliknya, bilamana perbandingan merugikan anak itu, sudah hampir pasti anak itu akan mulai memusuhi saudaranya yang dinilai lebih baik.
Apa reaksi sibling rivalry yang sering terjadi pada anak-anak ?
a. Agresif
b. Membangkang
c. Rewel
d. Mengalami kemunduran (misalnya semula tidak mengompol sekarang
mengompol lagi)
e. Sering marah yang meledak-ledak
f. Sering menangis tanpa sebab
g. Menjadi lebih manja atau lengket kepada ibu