sahabat MQ, suatu ketika Allah subhanahu wa ta’ala memberitakan kepada para malaikat bahwa Allah akan  menciptakan makhluk dari bangsa manusia. Makhluk ini diciptakan dari tanah di bumi yang nantinya akan menjadi khalifah di bumi. Kisah ini terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat ke 30:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Setelah datangnya berita ini, para malaikat langsung melaksanakan perintah Allah untuk mengambil tanah di muka bumi. Kemudian dilanjutkan pengambilan saripati tanah bumi yang ditugaskan kepada Malaikat Izrail.

Allah kemudian menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Diberi akal, tubuh, dan jiwa. Allah pun melengkapi ciptaan itu dengan meniupkan ruh Nabi Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama.

Dikutip dari buku The Prophet Kisah Hikmah 25 Nabi Allah karya Nian Novianti, saat ruh berada di mulut, Nabi Adam bersin sambil menggucapkan alhamdulillah yang berarti segala puji bagi Allah. Dan itulah ucapan pertama dari Nabi Adam yang disambut balasan dari Allah, yarhamukallah (rahmat Allah atasmu).

Sahabat MQ, Allah melengkapi nabi adam dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu, malaikat pun diminta untuk bersujud sebagai bentuk penghormatan padanya. Namun, saat semua malaikat bersujud, salah satu makhluk Allah, yaitu iblis dari bangsa jin, menolak perintah itu karena merasa lebih baik dari manusia yang diciptakan dari tanah, sedangkan mereka  diciptakan dari api. Mendengar jawaban itu, Allah subhanahu wa ta’ala pun lalu mengutuk iblis dan mengusir mereka dari surga tempat asalnya.

Nabi Adam berdiam dan hidup di surga selama beberapa waktu. Hingga suatu ketika, Nabi Adam merasa kesepian dan Allah pun menciptakan Hawa untuk menemaninya.

Nabi Adam dan Hawa akhirnya menikah dan Allah mengizinkan mereka berdua untuk tinggal di surga. Dengan syarat, agar mereka tidak mendekati pohon buah khuldi.

Bertahun-tahun, Nabi Adam dan Hawa mematuhi aturan itu. Hingga setan yang penuh dengan kedengkian perlahan terus mencoba merayu mereka dengan tipu daya. Tipu daya setan berhasil. Nabi adam pada akhirnya memetik buah pohon tersebut dan memakannya bersama Hawa.

Walaupun setelah itu, Nabi Adam dan Hawa langsung dihinggapi perasaan bersalah karena melanggar perintah. Allah tetap mengeluarkan mereka dari surga dan memerintahkan mereka untuk turun ke bumi. Hukuman ini pun bertambah berat karena ternyata Nabi Adam dan Hawa diturunkan di bumi dalam empat yang terpisah

Nabi Adam pertama kali menjejakkan kakinya di sebuah gunung yang kini disebut puncak Adam. Tempatnya kini berada di wilayah Sri Lanka atau India. Sedangkan Hawa menjejakkan kakinya di bumi Arab.

Simak selengkapnya di sini.