Keluarga sebagai Tempat Pertama dan Utama untuk Belajar tentang Cinta #2
Sahabat MQ, tentang cinta dan kebahagiaan seringkali kita mencari di luar rumah, baik itu lewat sahabat, komunitas, atau bahkan di dunia kerja. Sesungguhnya, keluarga inilah yang menjadi tempat pertama dan utama untuk belajar arti cinta yang tulus, kebahagiaan yang sederhana, sekaligus juga kekuatan yang menguatkan.
Di dalam keluarga, seseorang pertama kali belajar tentang kasih sayang, saling memahami, dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat dan baik. Setiap anggota keluarga ayah, ibu, dan anak mereka semua memiliki peran penting dalam menciptakan suasana penuh kasih. Masing-masing perlu belajar berkomunikasi dengan baik agar cinta tidak hanya dirasakan, tapi juga dikomunikasikan.
Di sinilah “sekolah cinta” sesungguhnya dimulai, tempat di mana seseorang belajar mengasihi tanpa pamrih dan memahami tanpa menghakimi. Hal ini perlu dilakukan sepanjang waktu, sejak anak kecil hingga dewasa. Namun, di zaman sekarang, ketika ritme hidup semakin cepat, tekanan pekerjaan meningkat, dan kesibukan menumpuk, banyak keluarga yang lupa dan abai.
Cinta tidak cukup hanya dirasakan, tetapi juga perlu dikomunikasikan. Tidak ada seorang pun yang benar-benar mencintai tanpa mengungkapkannya. Sebagaimana kita mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita pun mengekspresikannya melalui zikir, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, tilawah Al-Qur’an, dan shalat.
Islam mengajarkan keseimbangan: tidak berlebih-lebihan, tetapi juga tidak menahan kasih sayang. Mengungkapkan cinta dalam keluarga bukanlah hal yang berlebihan, melainkan bentuk latihan untuk menjaga kehangatan dan keharmonisan. Bahasa cinta dapat diwujudkan dalam tiga bentuk utama:
- Menyatakan dan mengungkapkan cinta.
- Mendengarkan dengan empati.
- Mendamaikan ketika terjadi konflik.
Rasulullah ﷺ pun mengingatkan bahwa siapa yang membantu sesama di dunia, maka Allah akan membantunya di dunia dan akhirat. Dalam kehidupan keluarga, perbedaan pendapat pasti terjadi. Di sinilah pentingnya bahasa cinta dalam bentuk mendamaikan dan memaafkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ
(Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara saudaramu).
Keluarga adalah tempat pertama untuk belajar mencintai, mendengar, dan mendamaikan. Di sanalah setiap anggota keluarga berlatih mengekspresikan cinta melalui perkataan yang baik, telinga yang mau mendengar, dan hati yang mau memaafkan. Karena sejatinya, bahasa cinta adalah bahasa yang membuat yang mengungkapkan bahagia, dan yang mendengarnya pun merasa bahagia.
Program: Inspirasi Keluarga – Keluarga Bahagia
Narasumber: Ummi Ike Hikmawati
Penyiar: Syifa – Alvi (MQFM)