Sahabat MQ, kita memang tidak boleh terlena dengan sebuah pujian. Lalu bagaimana ketika kita ingin memuji seseorang?
Nabi shalallahu alaihi wasalam telah memerintahkan kita untuk tidak memuji seseorang berlebihan, apalagi ketika orang tersebut ada dihadapan kita. Nabi mengisyaratkan orang yang memuji temannya secara berlebihan, seperti memenggal kepala temannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
“Kalaupun salah seorang di antara kalian harus memuji temannya, maka hendaknya dia mengatakan: ‘aku mengira dia seperti itu dan Allah-lah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah.’”
Dalam riwayat lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat tegas memerintahkan agar memberi hukuman kepada orang yang terlalu sering dan berlebihan memuji orang lain.
Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah ke wajah-wajah orang yang berlebihan dalam memuji.
Apakah kita sama sekali tidak boleh memuji orang?
Sahabat MQ, kita diperbolehkan sesekali memuji jika ada maslahat. Misalnya, jika dengan pujian dapat menimbulkan motivasi dan kebaikan pada orang tersebut.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin berkata, “jika pada pujian terdapat kebaikan dan motivasi baginya atas sifatnya yang terpuji dan akhlak yang mulia, hal ini tidak mengapa karena bisa memberikan motivasi kepada orang tersebut.”
Doa Ketika Ada yang Memuji
Agar kita tidak tertipu oleh pujian tersebut dan membuat kita menjadi sombong, hendaknya kita membaca doa berikut ini ketika dipuji.
“Ya Allah, semoga engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan.”