Sahabat MQ Al-Qur’an merupakan pedoman kehidupan bagi umat Islam di seluruh dunia. Lebih dari sekadar petunjuk dalam menjalankan ibadah, Al-Qur’an mengandung berbagai hikmah, pelajaran, dan inspirasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Berkah Al-Qur’an Diturunkan Secara Bertahap
Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah cara penurunannya yang bertahap. Proses ini bukan hanya sekadar urutan waktu, tetapi juga berfungsi untuk menyesuaikan dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang dialami umat manusia. Al-Qur’an memberikan peringatan atas kesalahan yang terjadi pada masa itu, serta menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh umat Islam.
Menyesuaikan dengan Peristiwa yang Terjadi
Al-Qur’an diturunkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi umat Islam pada setiap periode. Misalnya, ketika terjadi kesalahan atau kesulitan yang belum terpecahkan, Allah menurunkan ayat-ayat-Nya untuk memberikan petunjuk dan solusi yang relevan. Dengan demikian, Al-Qur’an berfungsi sebagai panduan praktis yang dapat diadaptasi sesuai dengan konteks zaman dan peristiwa.
Petunjuk bahwa Al-Qur’an adalah Kalam Ilahi
Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Azim Az-Zahrani dalam kitabnya Manahil al-Irfan, Al-Qur’an adalah hikmah yang merupakan Kalam Allah Yang Maha Esa (Kalamullah). Oleh karena itu, tidak mungkin isi Al-Qur’an berasal dari perkataan Muhammad Saw atau makhluk lainnya. Penurunan Al-Qur’an secara bertahap menjadi bukti bahwa kitab suci ini merupakan wahyu Allah yang teratur, rapi, dan saling berhubungan satu sama lain. Setiap surat dan ayat memiliki keterkaitan yang erat, menciptakan kesatuan makna yang mendalam.
Makna di Balik Penurunan Bertahap
Tujuan dari penurunan ayat-ayat Al-Qur’an secara bertahap adalah untuk memudahkan pemahaman umat terhadap isi dan maknanya. Dengan memahami konteks dan proses penurunan, umat Islam dapat merasakan keindahan serta keutamaan Al-Qur’an yang menyentuh jiwa. Proses ini juga mengajak umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah, memahami hikmah di balik setiap ayat, dan berusaha menerapkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Surah Yunus, Allah SWT berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٥٨
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
Ayat ini menekankan pentingnya bersyukur atas karunia Allah dan menemukan kebahagiaan dalam rahmat-Nya, yang lebih berharga daripada segala sesuatu yang dapat dikumpulkan oleh manusia. Al-Qur’an bukan hanya sekadar kitab suci, tetapi juga merupakan petunjuk hidup yang relevan dengan berbagai aspek kehidupan. Dengan penurunan yang bertahap dan kontekstual, Al-Qur’an memberikan arahan dan solusi yang tepat bagi umat manusia. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap wahyu Allah ini, kita diharapkan dapat meraih kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
Narasumber: KH. Hery Saparjan Mursi, M.Ag., Al-Hafizh – Founder Taqiya Belajar Qur’an
Program: INSPIRASI SORE – Inspirasi Al-Qur’an