Hunian atau rumah tinggal adalah tempat tinggal untuk membina kehidupan berumah tangga. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan hunian, yaitu : perencanaan fasade bangunan. Perencanaan fasade pada sebuah bangunan atau hunian pada dasarnya akan dihadapkan dengan dua faktor, yaitu :

Faktor Dalam

Berupa hal-hal yang berada di dalam sosok bangunan itu sendiri, secara singkat berwujud denah dan potongan bangunan. Denah dan potongan merupakan sintesa dari segala permasalahan dasar yang menyangkut ruangan ruangan, baik yang menyangkut tata letak horizontal maupun vertical, hubungan ruang baik yang berupa visual, pencahayaan maupun pengudaraan, persyaratan dan perlengkapan, dsb.

Faktor Luar

Berupa hal-hal yang berada di luar bangunan, tetapi secara langsung atau tidak langsung akan sangat penting dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam pengolahan bangunan. Secara global, faktor luar tersebut merupakan faktor alam, antara lain: letak tapak, situasi dan kondisi di sekitar tapak, arah edar matahari, potensi-potensi alam, seperti view yang baik atau suasana-suasana alam khusus, lingkungan buatan yang sudah menyatu dengan alam sekitarnya.

Salah satu syarat yang harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah bangunan rumah tinggal adalah faktor kesehatan, maka salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah faktor iklim, arah angin, sinar matahari dan lingkungannya. Hal penting lainnya yang tidak bisa dilupakan untuk menciptakan kondisi hunian yang baik adalah, udara yang sehat. Udara bersih adalah udara yang mengandung beberapa macam gas dengan komposisi yang normal.

Untuk menciptakan udara yang bersih diperlukan sirkulasi udara yang baik. Ventilasi sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan. Ventilasi merupakan salah satu elemen penting dalam suatu bangunan yang berguna untuk menggantikan udara kotor, yang berupa hasil metabolisme pengguna, seperti keringat dan panas, dan panas yang dihasilkan oleh alat-alat elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Ventilasi hanya merupakan salah satu elemen yang digunakan untuk mengontrol sirkulasi udara di dalam ruangan, ventilasi bukanlah elemen terpenting dalam hal tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus corona yang menyebabkan COVID-19 dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, pun menjelaskan mengenai hal ini. Pandu mengungkapkan, corona menyebar di udara dan risiko penularan corona akan semakin besar jika suatu ruangan memiliki ventilasi atau sirkulasi yang buruk.

Cara Supaya Sirkulasi Udara di Rumah Lebih Baik

  • Rutin membuka jendela supaya sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan dan terjadi sirkulasi udara.
  • Turunkan, cuci dan ganti tirai atau gorden yang terpasang di jendela sesering mungkin. Bila terasa merepotkan, usahakan lah untuk melakukannya setidaknya 1 minggu sekali.
  • Bersihkan kaca, kusen jendela dan teralis dengan cairan detergen.
  • Bersihkan juga secara rutin kawat kasa penutup lubang ventilasi. Bila sudah rusak, jangan enggan untuk menggantinya.
  • Jangan biarkan polusi udara dari luar masuk ke dalam rumah karena dapat berpengaruh pada kesehatan maupun daya tahan tubuh keluarga. Salah satunya dengan memastikan rumah Anda bebas asap rokok.