Sahabat MQ Kebahagiaan dalam rumah tangga sangat bergantung pada sikap masing-masing pasangan dalam menghadapi berbagai permasalahan. Oleh karena itu, pemilihan pasangan hidup harus dilakukan dengan bijak, karena pernikahan adalah hal yang serius dan bukan sekadar hubungan yang bisa dianggap enteng.
Doa Sapu Jagat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
Salah satu bentuk kebaikan (hasanah) di dunia yang dimohonkan dalam doa ini adalah mendapatkan pasangan hidup yang saleh atau salehah, serta rumah tangga yang penuh ketenangan (sakinah), cinta kasih (mawaddah), dan rahmat (warahmah). Doa tersebut akan memperkuat keyakinan kita dan melindungi hati dari berbagai pengaruh negatif mengenai rumah tangga yang bermasalah. Karena kita percaya bahwa Allah mendengarkan doa hamba-Nya yang tulus.
Doa Memohon Pasangan dan Keturunan (QS. Al-Furqan: 74)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Jika doa ini sering dibaca dengan penuh keyakinan, insya Allah kita akan dianugerahi pasangan dan keturunan yang saleh dan salehah sebagai penyejuk hati. Doa ini juga memberikan petunjuk bahwa tidak semua orang tahu atau terbiasa memohon dengan doa ini. Bagi mereka yang belum menemukan pasangan, bisa jadi kesendirian itu adalah bentuk hidayah, karena ia belum harus memikul tanggung jawab untuk menafkahi atau menjaga keluarga, dan bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan banyak hal positif.
Bagi yang telah menikah, namun tidak mensyukuri keberadaan pasangannya, ujian tersebut terletak pada mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Sementara bagi yang belum menikah, ujian terletak pada kesabaran menanti pasangan yang tepat.
Jika kita telah dianugerahi seorang pasangan, kita harus bersyukur dan menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Bagi yang sudah cukup umur namun belum bertemu dengan jodoh, teruslah berdoa, karena doa tidak pernah sia-sia. Hanya perlu waktu yang tepat untuk dikabulkan.
Dengan bertambahnya ilmu dan kemampuan, kekhawatiran tentang pernikahan akan berkurang. Kekhawatiran itu wajar, karena tanpa rasa khawatir, seseorang bisa menjadi lalai untuk mencari ilmu dan mempersiapkan diri. Rasa khawatir justru dapat mendorong seseorang untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan memohon petunjuk-Nya.
Apabila telah menemukan calon pasangan yang tepat, namun terdapat perbedaan pandangan dengan orang tua, diskusikan hal tersebut dengan bijak. Jika orang tua menginginkan pasangan yang kaya namun kurang dalam ibadah, kita bisa menolaknya dengan sopan. Namun, jika pendapat orang tua tidak menyimpang dari ajaran Allah, bisa jadi itulah jodoh terbaik yang Allah kirimkan. Orang tua yang baik tidak akan menjerumuskan anaknya pada pilihan yang salah. Jika masih ragu dalam memilih, berdoalah dengan lebih sungguh-sungguh untuk meminta petunjuk dari Allah.
Narasuber: Kang Arif Rahman Lubis
Program: Kajian Pra Nikah