Sebagai bangsa yang besar Indonesia seolah tak pernah kehabisan orang-orang berbakat dan jenius dari masa ke masa. Bahkan di era modern terdapat banyak anak bangsa yang berhasil menorehkan prestasinya di mata dunia. Salah satunya adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang merupakan salah satu ilmuwan matematika yang berasal dari Indonesia.
Yogi Ahmad Erlangga merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mohamad Isis dan Euis Aryati. Yogi Ahmad Erlangga lahir di Tasikmalaya Jawa Barat pada tanggal 8 Oktober 1974. Dr. Yogi menghabiskan pendidikan dasar hingga sekolah atas di tanah kelahirannya. Kemudian ia melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengambil Jurusan Teknik Penerbangan.
Sahabat MQ dapat menyimak rekam siar berikut ini.
Pasca lulus dari ITB pada tahun 1998, Yogi muda melanjutkan pendidikan Magister di Delf University of Technology (DUT) di Belanda dan mengambil jurusan matematika terapan. Tak lama berselang dipendidikannya Magister ia kembali melanjutkan pendidikan Doktoralnya di Universitas yang sama dengan jurusan yang sama yaitu matematika terapan.
Hal tersebut dilakukannya karena kecintaannya terhadap dunia matematika. Hal ini dibuktikan oleh Yogi ketika ia membuat tulisan disertasi perihal persamaan Helmholtz yang selama 30 tahun terakhir belum pernah ada yang mampu menyelesaikannya.
Mulai Memecahkan Rumus Helmholtz
Pada Desember 2001, Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset tentang persamaan Helmholtz kepada di Delf University of Technology. Penelitian ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan mulai dari akademisi, industri dan masih banyak lagi. Dikarenakan penelitian yang dilakukan Dr.Yogi Ini akan sangat membantu dalam dunia ilmu pengetahuan.
Dalam pelaksanaannya Dr. Yogi mendapatkan pendanaan dari salah satu perusahaan minyak Shell dikarenakan tertarik dengan penelitiannya tersebut. Dosen ITB ini menggunakan metode Ekuasi Helmholtz yang merupakan metode untuk dapat mengukur gelombang akustik dan persamaan ini digunakan untuk menemukan lokasi minyak bumi.
Persamaan Helmholtz yang berhasil dipecahkannya membuat banyak perusahaan minyak dunia gembira. Pasalnya, dengan rumus yang berhasil ia temukan ia membantu lebih cepat menemukan sumber minyak di perut bumi. Maka dengan capaian yang sudah disumbangkannya itu, ia telah membuat dunia perminyakan sangat terbantu.
Rumus Helmholtz juga bisa digunakan di industri radar, penerbangan dan kapal selam. Dimana metode ini digunakan untuk teknologi blueray yang bisa memuat data komputer dengan jumlah yang jauh lebih besar.
Kabar baik lainnya dari hasil riset Yogi ini telah menghebohkan dunia terutama dalam kemungkinan membuat profil tiga dimensi dari cadangan minyak. Metode ini berhasil memproses data-data size big 100 kali lebih cepat dari pada metode sekarang yang biasa digunakan. Tentu hasil temuannya ini membuat namanya melambung. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja lebih efektif akurasinya juga lebih tinggi dan lebih hemat.
Persamaan ini membutuhkan biaya yang besar perhitungan waktu, penggunaan komputer, serta memori yang cukup besar. Maka dalam siaran pers tahun 2005, Delf University of Technology menerangkan bahwa mereka sungguh bangga akan pencapaian Yogi. Siaran pers itu menyebutkan bahwa penelitian Yogi adalah murni matematika.
Menerima Penghargaan Ahmad Bakri untuk Kategori Ilmuwan Muda Berprestasi
Dr. Yogi Ahmad Erlangga alumni tekhnik penerbangan ITB ini dianugerahi penghargaan Ahmad Bakri untuk kategori ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan Ahmad Bakri terbsebut, diberikan oleh Freedom Institute pada 12 Agustus 2012. Setiap pemenang masing-masing mendapatkan penghargaan berupa tropi, piagam dan uang sebesar Rp. 250 juta. Penemuan yang berhasil dipecahkan oleh Dr. Yogi tentu menjadi sumbangsih terbesar bagi Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak, kehadiran Yogi beserta rumus yang ia temukan menjadi kekuatan baru Indonesia di masa depan.