Sahabat MQ, Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan maut, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, “Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya” (QS. Ali Imran: 185).
Saat ini, kita semua sedang mengantre untuk dijemput oleh malaikat maut. Setiap manusia telah ditetapkan ajalnya oleh Allah. Oleh karena itu, ulang tahun sejatinya bukan sekadar momen perayaan, melainkan pengingat bahwa usia kita telah berkurang dan kematian semakin dekat.
Dalam perjalanan hidup ini, ujian yang Allah berikan seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya. Allah-lah yang akan menuntun kita kepada kebaikan melalui berbagai cara dan perantara. Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka tidak ada yang bisa menolaknya.”
Menjadikan Takwa Sebagai Tujuan Hidup
Sebagai seorang Muslim, tujuan utama hidup kita adalah menjadi hamba yang dicintai Allah. Kita harus menjadikan ketakwaan sebagai target utama, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Orang yang bertakwa adalah mereka yang percaya kepada hal-hal ghaib, termasuk percaya bahwa Allah adalah Zat yang Maha Ghaib. Meskipun kita tidak dapat melihat, meraba, atau memahami Allah dengan pancaindera, kita dapat merasakan kehadiran-Nya melalui ciptaan dan pengaturan-Nya yang sempurna.
Segalanya Milik Allah
Kita semua adalah makhluk ciptaan Allah, yang digenggam dalam kuasa-Nya, diurus dengan kasih sayang-Nya, dan diberi rezeki oleh-Nya. Allah berfirman dalam surat Hud ayat 6:
“Dan tidak ada satu pun makhluk melata di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”
Maka, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa sombong atas apa yang kita miliki, karena segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah semata.
Menghadapi Ujian Hidup
Ujian dalam hidup bukanlah bentuk kebencian Allah kepada hamba-Nya, melainkan tanda cinta dan kasih sayang-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan mengujinya.” (HR. Bukhari).
Dalam setiap kesulitan, selalu ada pelajaran yang berharga, dan dalam setiap cobaan, Allah memberikan jalan keluar bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Allah berfirman dalam surat At-Talaq ayat 2-3:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
Kesimpulan
Hidup adalah anugerah, dan kematian adalah kepastian. Tugas kita sebagai hamba Allah adalah memanfaatkan waktu yang tersisa di dunia ini untuk memperbanyak amal kebaikan dan meningkatkan ketakwaan. Dengan menjadi hamba yang bertakwa, kita tidak hanya akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, tetapi juga ketenangan jiwa yang sejati.
Program : Kajian MQ Pagi
Narasumber : KH. Abdullah Gymnastiar