Sahabat MQ, fanatisme merupakan golongan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Karena fanatismelah yang sering menjadi penyebab konflik. baik konflik antarsuku, ras, agama, dan antargolongan. Konflik terjadi karena fanatisme, biasanya berakhir dengan ketegangan dan dendam kesumat.

Islam memberikan rambu-rambu kehidupan kepada umatnya untuk mencegah sikap fanatik dan mau menang sendiri, di antaranya adalah tasamuh  atau toleransi dan sayang-menyayangi terhadap sesama manusia dengan cinta kasih.

Dengan tasamuh, sikap seseorang diikat dengan tali persamaan, bukan dengan tali perbedaan. Orang yang beretnis tertentu harus toleransi dengan orang yang beretnis lain. Berbeda dalam hal keetnisan, tapi sama di mata Allah subhanahu wa ta’ala.

Seorang muslim yang sejati tidak pernah membeda-bedakan seseorang dengan orang yang lain atas dasar etnis atau golongan. Sebaliknya, yang membedakannya adalah ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 13, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

”Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah.”

Dalam sejarah, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam tidak pernah membedakan golongan Aus dengan Khazraj yang merupakan suku mayoritas di Madinah. Justru Rasulullah shalallahu alaihi wasalam mempersatukan keduanya dengan cahaya islam.

Pernah pada suatu hari di Madinah, Rasul marah ketika mendengar golongan Aus dan Khazraj akan berperang kembali seperti dahulu dan beliau mendamaikannya kembali.

Fanatisme atau ta’assub dalam bermazhab tidak diperbolehkan, sampai-sampai para imam mazhab sendiri melarang ber-ta’assub.

Imam Malik berkata, ”Sesungguhnya aku ini seorang manusia. Aku pernah salah dan aku pernah benar. Oleh karena itu, perhatikanlah pendapatku. Jika pendapatku ini sejalan dengan Al-Quran dan hadits maka ambillah dan jika tidak maka tinggalkanlah.”

Sahabat MQ, Islam tidak memperbolehkan fanatik, baik terhadap suku, mazhab, golongan, kelompok, dan sebagainya. Hendaklah kita sebagai muslim berpikiran terbuka, mengutamakan persamaan dari pada perbedaan dengan bertasamuh dan saling sayang menyayangi.

 

(Konten ini disiarkan dalam Segmen Mozaik Islam, setiap Sabtu – Ahad pukul 17.00 WIB)