Tulang adalah suatu jaringan ikat vaskular terdiri atas sel-sel dan zat antar sel yang mengalami kalsifikasi, seperti tulang padat (tulang kompakta) dan seperti spons (tulang spongiosa). Tulang juga mempunyai banyak fungsi sebagai penyokong, pelindung, penyimpan mineral pada ujung-ujung persendian dimana tulang rawan sebagai pelapis yang khusus untuk mempermudah pergerakan (Gartner dan Hiatt, 2012). Kesehatan tulang harus dijaga agar tidak menyebabkan berbagai penyakit yang tidak diinginkan, seperti; fraktur tertutup, fraktur terbuka, osteoporosis, osteoartritis, osteomalacia, osteomielitis, polimialgia reumatik, artritis gout, artritis reumatoid, dislokasi sendi, tetanus, dan polio. Salah satu penyakit pada tulang yang akan dibahas pada artikel ini adalah osteoporosis.

Apa Itu Osteoporosis ?

Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur (bentuk mikro/terhalus) jaringan tulang yang mengakibatkan menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga menyebabkan tulang mudah patah. Osteoporosis dijuluki sebagai silent epidemic diseases, karena menyerang secara diam-diam, tanpa adanya tanda-tanda khusus, sampai pasien mengalami patah tulang (Misnadiarly, 2013).

Apa Penyebab Osteoporosis ?

Penyebab osteoporosis diantaranya, yaitu rendahnya hormon estrogen pada wanita, rendahnya aktivitas fisik, kurangnya paparan sinar matahari, kekurangan vitamin D, usia lanjut dan rendahnya asupan kalsium. Bila tidak ditangani osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, bahkan timbul komplikasi hingga terjadi kematian.

Apa Gejala Osteoporosis ?

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Namun, muncullah gejala seperti, nyeri terus-menerus yang tak kunjung hilang, tubuh memendek, mudah menderita patah tulang, terutama tulang pinggul, disertai gejala menopause (panas, banyak keringat, keputihan, dan susah tidur), pascamenopause (pelupa, nyeri tulang belakang) (Junaidi, 2009).

Bagaimana Tips Untuk Mencegah Osteoporosis ?

1. Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk memperkuat tulang, sehingga mineral ini sangat dibutuhkan untuk pencegahan osteoporosis. Anda bisa menemukan kalsium pada produk susu, seperti yoghurt dan keju; kacang-kacangan; sayuran hijau; serta makanan laut, seperti ikan sarden, salmon, dan udang.

2. Berjemur Sinar Matahari

Vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada tulang, meningkatkan pertumbuhan sel tulang dan mengurangi peradangan. Untuk mendapatkan vitamin ini, Anda perlu berjemur di matahari pagi selama 15-20 menit. Selain dari sinar matahari, Anda juga bisa menemukan vitamin D dari susu, keju, salmon dan tuna. Di samping itu, kuning telur juga termasuk sebagai makanan pencegah osteoporosis karena mengandung vitamin D di dalamnya.

3. Melakukan Aktivitas Fisik Secara Rutin

Semakin Anda malas bergerak, risiko untuk mengalami pengeroposan tulang akan semakin tinggi. Oleh karena itu, lakukanlah aktivitas fisik secara rutin dan teratur. Faktanya, olahraga yang mengacu pada kekuatan otot dapat menjaga kekuatan tulang. Beberapa aktivitas sehari-hari yang bisa bantu memperkuat otot, misalnya mengangkat barang belanjaan, berolahraga menggunakan elastic bandpush up, squat dan lain-lain.

4. Mengurangi Minuman Bersoda

Penelitian menemukan bahwa minuman bersoda dapat menjadi pemicu tulang keropos. Pasalnya, minuman jenis ini mengandung fosfor yang memicu pelepasan kalsium sehingga kepadatan tulang bisa berkurang secara perlahan.

Sahabat MQ, itulah beberapa pengetahuan tentang tulang dan penyakit osteoporosis yang penting untuk diketahui, agar sejak muda sahabat MQ bisa menanganinya dan terhindar dari penyakit pada tulang. Jaga kesehatan tulang agar tetap kuat dan sehat sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.