
Menilik Kinerja 1 Tahun Kabinet Merah-Putih
MQFMNETWORK.COM | BANDUNG – Sahabat MQ, genap satu tahun sudah masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan. Di sisi lain, sejumlah kalangan menilai bahwa tahun pertama pemerintahan ini belum sepenuhnya menunjukkan arah perubahan yang signifikan. Isu seperti kenaikan harga bahan pokok, ketimpangan fiskal, hingga efektivitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjadi perdebatan publik.
Sejumlah lembaga survei dan anggota masyarakat sipil pun turut memberikan catatan terhadap kinerja Kabinet Merah Putih pada Senin kemarin, bertepatan dengan satu tahun pelantikan pemerintahan tersebut.
Menilik berbagai kebijakan yang dijalankan, reshuffle kabinet yang dilakukan beberapa waktu lalu menjadi salah satu upaya Presiden dalam memperkuat konsolidasi pemerintahan. Dalam satu tahun pertama ini, pemerintah juga mengklaim sejumlah capaian strategis, seperti keberhasilan program MBG yang disebut telah menjangkau lebih dari 50% sekolah dasar di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, pemerintah juga melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta mendorong hilirisasi industri nikel dan pangan untuk memperkuat daya saing ekspor nasional.
Namun demikian, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan nasional hanya menurun tipis dari 9,3% menjadi 9,1% dalam satu tahun terakhir. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka masih berada di angka 5,5%.
Menurut Drs. Trubus Rahardiansah, jika dilihat secara keseluruhan, arah dan strategi kebijakan pemerintahan Prabowo–Gibran di awal kepemimpinan menghadapi berbagai kendala. Salah satunya disebabkan oleh banyaknya menteri baru serta ketidaksiapan infrastruktur kementerian dalam menerjemahkan visi presiden. Meski begitu, dalam beberapa bulan terakhir mulai terlihat adanya perubahan signifikan. Presiden mulai melakukan penataan internal kabinet, termasuk melalui reshuffle untuk menempatkan sosok-sosok yang dinilai lebih sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.
Belakangan, beberapa isu seperti tunjangan gaji dewan dan pajak yang sempat memicu polemik publik juga mulai mereda setelah Presiden menunjukkan respons cepat. Sementara itu, sejumlah program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), cek kesehatan gratis, serta Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, mulai diimplementasikan secara bertahap. Hal ini menunjukkan keberanian Presiden dalam mengeksekusi program prioritas yang telah dijanjikan kepada masyarakat.
Program MBG sendiri menargetkan 82,9 juta penerima manfaat hingga November, yang mencakup bukan hanya siswa sekolah dasar, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia.
Sementara itu, program Sekolah Rakyat sempat menghadapi kendala karena tidak mudah bagi orang tua untuk melepas anaknya bersekolah di sistem boarding school. Pemerintah kemudian melakukan penyesuaian dengan memberikan kompensasi berupa permodalan kepada orang tua, sehingga mereka dapat lebih mendukung pendidikan anaknya.
Dengan struktur Kabinet Merah Putih yang cukup besar, pemerintah ke depan dinilai perlu memberikan fokus pada tiga sektor utama yang paling mendesak, yakni:
- Pendidikan
- Kesehatan
- Sosial-ekonomi
Dalam bidang kesehatan, presiden menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur layanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
Secara keseluruhan, meski masih terdapat sejumlah tantangan, tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran menunjukkan langkah nyata dalam pelaksanaan program strategis. Keberanian Presiden dalam mengeksekusi berbagai kebijakan menjadi sinyal positif bagi masyarakat, sekaligus menumbuhkan harapan akan arah pemerintahan yang lebih baik di masa mendatang.
Program : Sudut Pandang – Inspirasi Pagi
Narasumber : Dr. Drs. Trubus Rahardiansah, M.S., S.H., M.H.
Penyiar : Rizqi Alfaris – Syifa Khoirun Nisa