hati

Sahabat MQ di era digital saat ini, informasi mudah diakses, namun banyak orang mengalami masalah kesehatan mental dan luka hati. Fenomena ini mungkin terjadi karena sifat kepo yang mendominasi, di mana individu mudah tersentuh oleh postingan atau komentar orang lain. Akibatnya, mereka sering merasa galau dan sakit hati. Mengapa ini bisa terjadi? Jawabannya sederhana, banyak orang yang terlalu mencintai dunia melebihi cinta mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.

Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan kita. Seperti yang Rasulullah katakan, “Barang siapa yang bermain dengan pandai besi, maka ia akan mendapatkan bau apinya; dan barang siapa yang bermain dengan pedagang minyak wangi, maka ia akan merasakan bau wanginya.”

Ketika kita bergaul dengan orang yang mudah sakit hati atau baper, pengaruhnya bisa sangat besar. Begitu pula dengan algoritma yang ada saat ini di media sosial, meskipun kita dalam kondisi baik, konten yang muncul tiba-tiba dapat menimbulkan perasaan galau. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya dampak lingkungan dan informasi yang kita konsumsi, yang dapat merubah suasana hati kita dalam sekejap. Maka, penting bagi kita untuk memilih teman dan konten yang positif, agar tetap menjaga kesehatan mental.

Penyebab Luka Hati Penyebab Luka Hati

Perasaan galau seringkali dipicu oleh faktor eksternal, seperti melihat video atau mendengar musik yang sedih. Namun, penyebab utamanya biasanya berasal dari dalam diri kita. Beberapa faktor yang membuat seseorang mudah terluka hatinya antara lain:

Inner Child

Pengalaman masa kecil yang belum terselesaikan dapat membekas, mempengaruhi pola pikir dan hubungan kita. Menyembuhkan inner child penting untuk mencapai kedamaian dan pemahaman diri.

Trauma Kekerasan

Luka emosional akibat kekerasan, baik fisik maupun verbal, dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan.

Ketidakharmonisan di Rumah

Lingkungan rumah yang penuh konflik atau kurang komunikasi menciptakan ketidakstabilan emosional. Suasana rumah yang penuh kasih sangat penting untuk perkembangan emosional yang sehat.

Cara Membentengi Diri Agar Tidak Mudah Sakit Hati

  1. Bijaksana

Kita perlu bijaksana dalam menyerap informasi dari orang lain. Jangan mudah menelan mentah-mentah semua yang kita dengar, karena tidak semua informasi akurat atau bermanfaat.

  1. Menjaga Diri

Kita tidak dapat memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Fokuslah pada diri sendiri dan kendalikan reaksi kita. Memahami bahwa setiap orang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda akan membantu kita menghindari sakit hati.

  1. Terima dan Move On

Terimalah setiap kejadian yang menimpa kita dan segera move on. Ridhalah dengan takdir yang ditentukan Allah, karena semua yang terjadi adalah bagian dari kehendak-Nya. Menerima kenyataan dengan lapang dada akan membantu kita melanjutkan hidup dengan lebih baik.

Tantangan dalam Menjaga Hati Agar Tetap Bersih

  1. Kurangnya Istiqomah

Setan cenderung menggoda ketika seseorang merasa sendirian. Dalam kondisi ini, istiqomah menjadi sulit, sehingga penting untuk memiliki komunitas yang mendukung.

  1. Kesulitan Mengelola Hati

Banyak orang masih berjuang untuk mengelola perasaan dan emosi mereka. Proses ini memerlukan kesadaran dan latihan terus-menerus agar dapat mengatasi emosi negatif.

  1. Malu untuk Memperbaiki Kesalahan

Rasa malu seringkali menghalangi seseorang untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan. Namun, penting untuk memiliki keberanian dan kerendahan hati dalam menjalani proses perbaikan Mengakui kesalahan adalah langkah awal menuju pertumbuhan dan perbaikan diri..

Menyembuhkan luka hati adalah perjalanan yang memerlukan waktu dan usaha. Dengan memahami penyebab, membentengi diri, dan menghadapi tantangan yang ada, kita dapat menjaga hati tetap bersih dan sehat. Mari kita berupaya untuk lebih mencintai diri sendiri dan mendekatkan diri kepada Allah, agar hati kita selalu dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan.

Narasumber: Ustadz Kiswoko Al-Ghifari (Professional Private Consultant), Bunda Elis.s sakri (Div.Komunikasi TCN) & Teh Azira (Anggota TCN)
Program: INSPIRASI SIANG-Talkshow