Sahabat MQ, Nabi Idris alaihissalam merupakan keturunan dari Qabil dan Iqlima, putera dan puteri Nabi Adam alaihissalam. Kepada keturununannya inilah, Nabi Idris ditugaskan Allah untuk mengajak kepada kebenaran hingga menjadi orang pertama yang menerima wahyu melalui Malaikat.

Sedari kecil, Nabi Idris sudah banyak belajar ilmu dari Nabi Syits, hingga kepadanya diturunkan wahyu kenabian. Allah berfirman:

“Dan ceritakanlah hai Muhammad kepada mereka, kisah Idris yang tersebut di dalam Alquran. Sesungguhnya, ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” (Qs. Maryam : 56 – 57)

Selain kelebihan dan mukzizat, Nabi Idris juga senantiasa menyatakan beberapa pesan kebajikan, diantaranya.

  1. Salat mayit lebih sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah sesuai ukuran amal kebajikan.
  2. Besarnya rasa syukur yang diucapkan tetap tidak akan mampu mengalahkan besarnya nikmat Allah yang diberikan.
  3. Sambutlah seruan Allah secara ikhlas untuk salat, puasa, maupun menaati semua perintah-Nya.
  4. Hindari hasad atau dengki kepada sesama yang mendapat rezki, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
  5. Menumpuk numpuk harta tidak ada manfaat.
  6. Kehidupan handaknya diisi oleh hikmah kebijakan.

Demikianlah pesan-pesan Nabi Idris yang perlu kita ketahui.

Pada masa Nabi Idris, banyak manusia melupakan Allah, sehingga Allah pun menghukum kaumnya dengan membuat kemarau yang panjang. Namun, setelah beberapa waktu melewati kondisi itu, Nabi Idris memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut dan Allah pun menghabulkan permohonannya, musim kemarau berakhir dan disambut dengan hujan yang turun.

 

Sumber : Kitab Ma’al Anbiya’ fil Quranil Karim

(Kisah ini disiarkan dalam segmen Serambi MQ, setiap Sabtu dan Ahad pukul 17.00 WIB)