Sahabat MQ, Ramadan telah berlalu meninggalkan kita. Keistimewaan bulan Ramadan telah Rasulullah shalallahu alaihi wasalam sampaikan dalam sebuah hadits, bahwa jika setiap orang mengetahui keistimewaan yang ada dalam bulan Ramadan, maka semuanya pasti mendambakan sepanjang tahun itu menjadi Ramadan.
Puasa yang sempurna tidak berakhir dengan selesainya puasa Ramadan. Sebagai bukti ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, puasa Ramadan perlu disempurnakan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Apa sajakah ketumaan dari puasa Syawal? Berikut penjelasannya.
1. Seperti berpuasa satu tahun penuh
Puasa sunnah enam hari di buan Syawal adalah ibadah puasa sunnah yang utama. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, “barangsiapa yang telah berpuasa Ramadan, kemudian ia mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.” (Hr. Muslim)
Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, puasa enam hari di bulan Syawal berfungsi sebagai penyempurna Ramadan. Karena dapat menggenapkan nilai dan pahala Ramadan menjadi setara dengan puasa setahun.
2. Tanda meningkatnya iman
Syawwal bermakna bulan peningkatan. Oleh karena itu, Ustaz Muhammad Arifin Ilham pernah mengatakan di republika.co.id, puasa Syawal adalah tanda jelas meningkatnya iman dan takwa seseorang.
Puasa Syawal juga salah satu cara terbaik memupuk keimanan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam. Salah satu tanda diterimanya ibadah kita di bulan Ramadan adalah dengan diikutinya amalan kebaikan yang terus kita lakukan di bulan-bulan setelah Ramadan berlalu.
3. Meraih syafaat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam
Dengan berpuasa pada bulan Syawal, dapat meraih syafaat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam karena telah menghidupkan sunnahnya. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, “siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku. Dan siapa yang mencintaiku, ia bersamaku di surga.” (Hr. At-tirmidzi)
4. Sebagai penghapus dosa
Sahabat MQ, dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal dapat menjadi penghapus dosa-dosa di masa lalu. Sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasalam, “siapa yang berpuasa Ramadan, lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.” (Hr. Ath-thabrani)
Sahabat MQ, masih banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan karena berpuasa di bulan Syawal. Terkadang berat melaksanakannya, apalagi jika kue lebaran masih ada di rumah. Namun, kapan lagikah kita dapat berpuasa dengan pahala seperti puasa satu tahun penuh?