Berhasil mengaharumkan nama bangsa di kancah internasional tentu menjdai impian bagi banyak orang. Salah satu anak bangsa yang berhasil dengan usahanya di bidang sosial kesehatan dan juga lingkungan telah mampu membuat namanya dikenal hingga manca negara. Ialah pemuda asal Indonesia yang bernama Gamal AlbinSaid seorang dokter muda yang juga berperan sebagai sociopreneur yang aktif membantu masyarakat tidak mampu.
Pria kelahiran Malang 8 September 1989 ini merupakan anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan AlbinSahid. Masa kecil dan remaja pemuda ini lebih banyak dihabiskan di Malang bersama dengan keluarganya. Ia mulai mengenyam pendidikannya dengan bersekolah di MI Jenderal Sudirman Malang.
Gamal disebarkan oleh kedua orang tuanya untuk memegang teguh prinsip delaying gratification. Sang ayah kerap memberikan tantangan kepadanya agar Gamal mampu bertahan dalam ketidaknyamanan demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Seperti halnya ketika Gamal masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dia harus berkeliling ke pemukiman disekitar rumah dengan menaiki sepeda untuk mengumpulkan sampah demi mendapatkan hadiah dari sang ayah.
Dari pengalamannya tersebut Gamal kecil mulai memahami bahwa tugas seorang pengepul sampah begitu berat. Gamal melanjutkan Sekolah Menengah pertamanya di SMPN 3 Malang kemudian saat melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Malang Gamal terpilih menjadi salah satu siswa yang berhak mengambil program akselerasi atau percepatan yang hanya membutuhkan masa belajar selama 2 tahun.
Sahabat MQ dapat menyimak rekam siar berikut ini.
Seseorang yang Menginspirasi berdirinya Klinik Asuransi Sampah
Setamat dari SMA Gamal memilih untuk meneruskan pendidikannya ke jurusan pendidikan Dokter Universitas Brawijaya. Hal tersebut ia lakukan untuk mewujudkan cita-cita ayahnya agar menjadi seorang Dokter. Selama menjadi mahasiswa Gamal cukup aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas. Ia juga kerap mengamati salah satu dosen pembimbingnya yang menerapkan sistem pengobatan pada pasien sakit hanya dengan berbayar sampah plastik.
Oleh karena itu, pada tahun 2010 Gamal memiliki ide untuk mendirikan klinik asuransi sampah yang diberi nama Garbage Insurance Clinic. Bagi seorang Gamal untuk membuat sebuah program atau perusahaan harus menekankan pada kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kala itu, Gamal pernah mendengar kisah seorang anak gadis di Jakarta berusia 3 tahun bernama Khaerunnisa yang meninggal diatas gerobak sampah milik ayahnya. Khaerunnisa meninggal dikarenakan penyakit diare yang terus menerus sedangkan kedua orangtuanya tidak memiliki biaya untuk berobat. Sementara itu, ayah dari Khairunnisa hanya bekerja sebagai pemulung sampah dan berpenghasilan hanya Rp. 10 ribu setiap harinya.
Melalui program kreatifitas mahasiswa pada tahun 2010 ia dan keempat temannya menjalankan ide klinik asuransi sampah yang telah ia gagas. Akan tetapi, klinik tersebut hanya mampu bertahan selama 6 bulan dikarenakan kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir fakultas kedokteran yang terus bertambah.
Di tahun 2011 Gamal menitipkan program tersebut pada adik tingkatnya untuk kembali dijalankan. Tapi lagi-lagi ternyata program tersebut hanya bertahan beberapa bulan saja karena sumber daya manusia yang masih terbatas. Pada tahun 2012 saat itu Gamal sudah memiliki penghasilan sendiri dan bertekad untuk menjalankan program yang dulu sempat ia rintis. Lalu ditahun 2013 setelah resmi dilantik menjadi Dokter ia pun membangun perusahaan Indonesia Medica.
Bagi pemuda asal Malang ini adanya kesenjangan sosial yang terjadi antara masyarakat dan layanan kesehatan menjadi suatu hal yang harus segera dibenahi. Karena mengingat akses kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat luas yang seharusnya bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Sampah Menjadi Jaminan Asuransi Kesehatan
Salah satu alasan Gamal memilih sampah sebagai jaminan asuransi karena ia prihatin dengan tumpukan sampah yang menunpuk di lingkungan sekitarnya. Terlebih ia juga menyadari bahwa setiap hari Indonesia bisa menghasilkan sampah lebih dari 80.000 ton. Maka jika sampah tersebut tidak dikelola dengan baik sampah itu bisa menjadi sumber wabah penyakit bagi masyarakat.
Dalam menjalankan klinik asuransi sampah ia mengajak kader posyandu, pembinaan kesejahteraan keluarga dan warga sekitar untuk bergabung. Mereka diajak untuk mengumpulkan sampah dan menyetorkan sampah senilai Rp. 10 ribu setiap bulan untuk mendapatkan berbagai fasilitas kesehatan. Target utama program ini adalah keluarga kurang mampu yang sulit mengakses layanan kesehatan.
Diawal perjalanannya klinik ini memang sempat tutup setelah berjalan 6 bulan karena ada amanah lain yang harus Gamal tunaikan. Akan tetapi, akhirnya Gamal bisa menjalankan kembali aktifitas tersebut pada bulan Maret 2013 dan membesarkannya hingga membuka klinik di Malang dengan merekrut 88 karyawan, 15 dokter dan 12 perawat untuk bergabung.
Setelah mengembangkan klinik asuransi sampah, pria yang biasa disapa Dr. Gamal ini semakin bersemangat untuk membuka beberapa program sosial lainnya. Antara lain seperti program “Ayo tolong” dan “Siapa Peduli” yang merupakan program denga sistem crowdfunding untuk fasilitas kesehatan dengan pendekatan digital, optimalisasi media sosial, gerakan relawan serta home medica yang merupakan wahana digital untuk menghubungkan tenaga dan fasilitas kesehatan dengan masyarakat.
Selain itu Gamal jumal mempelopori pemebentukan asuransi limbah ternak u ntuk kesehatan para peternak. Kemudian dokter muda ini juga membuat program fasilitas kesehatan seperti Mobile Hospital, Mother Happiness Center untuk ibu hamil, program Baby Belt Enhancer dengan prinsip audio terapi untuk anak hingga bahkan menyediakan program pembiayaan pendidikan dengan sampah.
Penghargaan-penghargaan yang Diraih Gamal
Ide tulus Gamal untuk membantu memudahkan akses kesehatan sekaligus mengatasi permasalahan sampah telah menarik perhatian hingga kedunia internasional. Berkat klinik tersebut ia telah menerima beberapa penghargaan bergengsi seperti The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014. Dokter Gamal menjadi pemuda pertama yang mendapatkan penghargaan diantara 500 pengusaha dari 90 negara di dunia.
Selain itu, gamal juga dianugerahkan pernghargaan People Choice Award di California AS. Di tahun yang sama Gamal kembali mendapatkan penghargaan sebagai People Choice Award dari Australian Agency for International Development atas penghargaan yang diraihkan Gamal masuk dalam daftar 50 Most Impactful Social Innovator in the World versi Global Listing.
Penghargaan Gamal lainnya yang diperoleh yaitu Ksatria Bakti Husada Kartika dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan pada tahun 2014. Kemudian penghargaan berikutnya yang berhasil diraih the best Inspiring IGA tahun 2014 serta pemuda pelopor internasional di tahun 2014 di kementrian pemuda dan olahraga republik Indonesia.
Dokter Gamal AlbinSaid juga menulis dua buku berjudul muda mendunia dan menyehatkan Indonesia dengan sampah. Buku tersebut ia tulis sebagai persembahan untuk menginspirasi anak-anak muda dalam memecahkan persoalan di masyarakat serat mampu menumbuhkan empati dalam membangun bisnis.