Jika kita merasa kesusahan, maka yakinlah bahwa kesusahan itu pasti datang dari kita berburuk sangka kepada diri kita. Karena Allah swt itu sesuai dengan prasangka kita, jika kita berprasangka baik atau positif kepada Allah dan kepada diri kita, yakinlah akan datang pula jalan kebaikan, karena hal tersebut akan menjadi energi positif bagi kita, namaun sebaliknya jika kita berprasangka buruk atau negative kepada Allah dan diri kita, diri kita akan tersugesti yang demikian, sehingga yang terjadipun adalah hal keburukan tersebut yang sudah tersugesti dalam fikiran kita. Maka dari itu hendaklah kita untuk senantiasa berprasangka baik kepada Allah dan kepada diri kita, karena yang demikian akan menjadi energi positif bagi kita dan akan membangun optimisme dalam akal fikiran kita.

Allah akan lebih sayang kepada ciptaannya, terlebi bagi orang-orang yang beriman

Sahabat mq, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang menciptakan makhluk, dan pasti Allah akan lebih sayang kepada ciptaannya, terlebi bagi orang-orang yang beriman. Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin kata nabi,  Bagaimanapun keadaannya, dia tetap masih bisa meraih pahala yang banyak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

Artinya :“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).

Orang yang paling ajaib dan beruntung adalah orang yang beriman

Oleh karena itu orang yang paling ajaib dan beruntung adalah orang yang beriman, karena baginya akan menjadi kebaikan dan berbuah pahala jika didasari dengan keimanan kepada Allah swt. Namaun tidak cukup dengan iman saja, melainkan harus diiringi pembuktian dari iman tersebut, yaitu dengan amal shaleh. Amal shaleh merupakan segala Sesutu yang dapat menghadirkan ridhanya Allah swt, yang berdasarkan tuntunan Allah dan Rasulnya.

Bersyukur dari segala karunia dan nikmat yang Allah berikan kepada kita

Diantara bentuk amal shaleh yang paling sederhana yang terkandung di dalam hadist diatas  adalah rasa syukur. Bersyukur dari segala karunia dan nikmat yang Allah berikan kepada kita, baik itu nikmat hidup, nikmat sehat, dan yang paling utama adalah nikmat iman dan islam adalah bagian dari amal shaleh. Karena sesungguhnya orang-orang yang tidak bersyukur atas nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita, maka Allah akan menimpakan azab yang amat keji kepadanya. Seyogyangnya orang tidak baik itu bukannya tidak diberi kebaikan, tapi karena tidak adanya rasa syukur pada dirinya. Maka dari itu untuk memancing kebaikan yang Allah berikan kepada kita yaitu dengan bersyukur kepada-Nya.

Sabar itu menahan diri, dan mengendalikan diri

Bentuk amal shaleh yang lainnya adalah “sabar”. Sabar itu menahan diri, mengendalikan diri dan ketika kita melakukan sesuatu dan berkata sesuatu maka itu harus disukai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Sabar memang bukanlah suatu perkara mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak pula mustahil seseorang memiliki sifat penyabar.

Dalam Islam, ada tiga bentuk sabar yakni sabar dalam ketaatan, sabar dalam menghadapi musibah, dan sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat

  1. Sabar ketika taat

Orang sabar dalam ketaatan dia akan bisa memilih manakah yang lebih disukai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

  1. Sabar ketika menjauhi maksiat

Banyak peluang kita mendapat maksiat maka kita harus bisa sabar. Sabar itu adalah ketika kita bisa menjauhi diri dari dosa.

  1. Sabar ketika musibah

Allah SWT berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ  الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ  وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya : “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Allah SWT berfirman:

 

الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ   ۙ  قَالُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

Sahabat mq, itu salah satu amal shaleh diantara sekian amal shaleh lainnya. Masih sangat banyak amal-amal shaleh lainnya yang dapat kita lakukan. Mungkin sekilas tidak terlalu sulit dan bisa dikatakan mudah, namun jika tidak dibarengi dengan keimanan, hal yang mudahpun akan terasa sulit, sebaliknya jika dibarengi keimanan kepada Allah dan Rasulnya, sesulit apapun bentuk amal shalehnya akan terasa mudah, dan nyaman dalam melaksakannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa diberikan kemudahan dan keikhlasan dalam melaksanakan amalan-amalan shaleh kepada Allah swt.