Ramadan kala itu…
Nabi Muhammad memutuskan untuk beribadah menyendiri di Gua Hira. Beliau pulang hanya untuk mengambil bekal yang telah Khadijah siapkan dan kembali lagi ke Gua Hira untuk bertahanuts (beribadah di malam hari).
Hingga suatu malam, Malaikat Jibril datang, dan berkata, “bacalah!”
Nabi Muhammad yang tengah sendiri kaget dengan kedatangan Malaikat Jibril. Beliau menjawab, “aku tidak bisa baca.”
Malaikat Jibril lalu memegang dan memeluk Nabi Muhammad sangat kuat, kemudian melepaskan pelukan itu seraya berkata, “bacalah!”
Nabi Muhammad kembali menjawab, “aku tidak bisa baca.”
Malaikat Jibril kembali melakukan hal yang sama. Namun, Nabi Muhammad kembali menyatakan tidak bisa membaca. Malaikat Jibril kemudian memegang Nabi Muhammad kembali, memeluknya untuk yang ketiga kalinya, seraya berkata:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ () خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ () اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Mahapemurah.” (Qs. Al-‘Alaq : 1 -3)
Nabi Muhammad pulang dalam kondisi gemetar dan bergegas masuk ke rumah Khadijah. Nabi berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku…”
Maka Khadijah pun menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya.
Kemudian Nabi bertanya, “Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku ini?”
Nabi pun menceritakan kejadian yang beliau alami, dan berkata, “aku amat khawatir terhadap diriku.”
Khadijah dengan tenangnya menjawab, “Sekali-kali janganlah takut! Demi Allah! Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang yang miskin, penjamu tamu serta penolong orang yang menegakkan kebenaran.”
Sahabat MQ, wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam ini terjadi di bulan Ramadan.