Uwais Al-Qarni, seorang pemuda yang namanya tidak terkenal di bumi, namun sangat terkenal di langit.
Uwais bin ‘Amir Al-Qarni memiliki amalan mulia bakti pada orang tua sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya. Apalagi yang menyuruh orang-orang meminta doa ampunan darinya adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sudah disampaikan oleh beliau jauh-jauh hari.
Kisahnya berawal dari pertemuaannya dengan ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Suatu hari, Umar bin Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman. Umar mencari seseorang yang bernama Uwais bin Amir. Hingga bertemulah Umar dengan Uwais.
Umar bertanya kepadanya, “apakah engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali bagian sebesar satu dirham?”
Uwais mengangguk.
Umar bertanya kembali, “benar engkau punya seorang ibu?”
Uwais membenarkannya.
Umar lalu bercerita, “aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya, kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah kepada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.’”
Umar lalu meminta kepada Uwais agar memintakan ampun kepada Allah untuknya. Kemudian uUwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.
Kala itu, uwais hendak meneruskan perjalanan ke Kufah, lalu umar menawarinya untuk mengirim surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantu Uwais. Namun, Uwais menolaknya dengan menjawab, “aku lebih suka menjadi orang yang lemah.”
Uwais, kala orang – orang di sekitarnya mengetahui kemampuan Uwais, yang doanya diterima oleh Allah, Uwais mengasingkan diri dan menjauh dari manusia.
Uwais, memilih untuk tidak dikenal di bumi. ia pun tidak silau terhadap popularitas.