birrul walidain

Sahabat MQ diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Beliau menceritakan bahwa Rasulullah SAW ditanya oleh Abdullah bin Mas’ud tentang amalan yang paling utama, dan Rasulullah menjawab: Tegakkan salat, Berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain), Berjuang menegakkan agama Allah SWT (jihad fi sabilillah). 

Birrul Walidain adalah perintah dari Allah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam Islam, ini merupakan salah satu perintah yang sangat mulia dan diutamakan setelah beribadah kepada Allah. Berbakti kepada orang tua meliputi menghormati, merawat, dan memenuhi kebutuhan mereka, baik secara fisik maupun emosional, serta selalu menunjukkan rasa kasih sayang dan ketaatan kepada mereka selama mereka masih hidup. 

Contoh Jihad dalam Birrul Walidain:

  1. Taat kepada perintah orang tua: Seorang anak harus taat kepada perintah orang tua, selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. Ini merupakan bentuk jihad dalam berbakti kepada orang tua.
  2. Sabar dalam mengurus orang tua: Menunjukkan kesabaran dan ketabahan dalam merawat serta mengurus kebutuhan orang tua, terutama saat mereka dalam kondisi lemah atau membutuhkan perhatian lebih, adalah bentuk jihad yang mulia dalam Birrul Walidain.

Jihad adalah perjuangan melawan tantangan dan musuh dari luar, baik dalam bentuk fisik, sosial, atau apapun yang mengancam umat.
Mujahadah adalah perjuangan melawan tantangan dari dalam diri, seperti kebodohan, kemalasan, dan usaha untuk mengendalikan hawa nafsu.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَࣖ

walladzîna jâhadû fînâ lanahdiyannahum subulanâ, wa innallâha lama‘al-muḫsinîn

Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.(Qs.Al-Ankabut:69)

Jihad fi sabilillah terbagi menjadi dua macam hukum, yaitu fardu ain dan fardu kifayah.

  1. Fardu Ain: Jihad yang menjadi kewajiban individual bagi setiap Muslim, seperti mempertahankan diri dan agama ketika ada ancaman langsung terhadap umat Islam atau ketika terjadi peperangan yang mengancam keberadaan Islam.
  2. Fardu Kifayah: Jihad yang menjadi kewajiban kolektif bagi umat Islam, dimana jika sebagian umat Islam sudah melaksanakannya, maka kewajiban tersebut gugur dari yang lainnya. Contohnya adalah berjihad dalam bentuk dakwah, membantu sesama Muslim dalam kesulitan, dan usaha-usaha lain yang mendukung tegaknya agama Islam.

Tujuan Jihad 

  1. Menolak musuh dah kejahatan 
  2. Ibadah kepada Allah 
  3. Menjaga jiwa diri dan meyebarkan kebaikan 
  4. Memelihara harta 
  5. Memelihara dan membela Al haq 
  6. Memperlihatkan tentara Al haq 
  7. Memunculkan peradaban manusia 
  8. Menolak bencana kekacauan 
  9. Menyebarkan keutamaan, Menyebarkan dakwah dan memelihara akidah 
  10. Menegakkan khilafah dan menjaga keadilan

Rukun dalam berjihad meliputi beberapa hal yang harus dipenuhi agar jihad dilakukan dengan benar dan sesuai syariat, antara lain:

  1. Niat yang Saleh: Jihad harus dilakukan dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah, untuk membela agama dan kebenaran, bukan untuk kepentingan pribadi atau duniawi.
  2. Dibawah Komando Imam: Jihad harus dilakukan dengan mengikuti komando atau pimpinan yang sah, tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau tanpa koordinasi.
  3. Ridha Walidain atau Izin Orang Tua: Seorang Muslim yang ingin berjihad juga harus mendapatkan ridha dari kedua orang tua atau izin mereka, khususnya jika mereka masih hidup, sebagai bentuk bakti kepada orang tua.
  4. Taat kepada Imam: Selalu taat dan patuh kepada pemimpin atau imam yang memimpin dalam peperangan atau perjuangan, agar tercipta kedisiplinan dan kesatuan.
  5. Mempersiapkan kuantitas dan kualitas atau berlatif 

Narasumber: KH. Djalaluddin Asy-Syatibi (Abi DJalal)
Program: Inspirasi Keluarga – Adab dan Birrul Walidain