harta karun

Sahabat MQ, Surah At-Takatsur, surah ke-102 dalam mushaf Al-Qur’an, membuka mata kita tentang sebuah fenomena yang sering menjangkiti manusia: bermegah-megahan dalam urusan dunia, khususnya harta. Surah ini hadir sebagai pengingat, sebuah teguran halus namun mendalam, agar kita tidak terlena dan melupakan tujuan hidup yang sebenarnya. Mari kita tadabburi surah ini untuk mengambil pelajaran berharga.

Makna dan Kandungan Surah At-Takatsur

Secara bahasa, At-Takatsur berarti bermegah-megahan, berlomba-lomba dalam memperbanyak sesuatu, dalam konteks ini seringkali diartikan sebagai harta, anak, atau kedudukan. Allah SWT berfirman:

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2)

Ayat ini menggambarkan bagaimana manusia seringkali disibukkan dengan urusan dunia, berlomba-lomba mengumpulkan harta dan memperbanyaknya, hingga melupakan tujuan akhirat. Kesibukan ini bahkan terus berlanjut hingga maut menjemput dan mereka masuk ke dalam kubur.

Tafsir dan Penjelasan Ulama

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa ayat ini bukan sekadar mencela kepemilikan harta, tetapi lebih kepada sikap bermegah-megahan dengan harta tersebut yang melalaikan dari ketaatan kepada Allah SWT. Beberapa poin penting yang dapat kita ambil dari tafsir ulama antara lain:

  • Lalai dari Ketaatan: Bermegah-megahan dengan harta dapat melalaikan manusia dari ibadah, dzikir, dan mengingat Allah. Waktu dan energinya habis untuk mengurus dan memikirkan harta, hingga lupa mempersiapkan bekal untuk akhirat. Contohnya: melewatkan shalat, enggan bersedekah, lupa membaca Al-Qur’an, ghibah, dan melupakan ilmu agama.
  • Kepuasan yang Semu: Harta dan kekayaan dunia tidak akan pernah memberikan kepuasan yang hakiki. Semakin banyak yang dimiliki, seringkali justru semakin besar pula keinginan untuk menambahnya. Ini adalah lingkaran setan yang tidak akan pernah berakhir.
  • Pengingat Kematian: Ayat ini mengingatkan kita akan kepastian datangnya kematian. Harta dan kekayaan yang dibangga-banggakan tidak akan dibawa serta ke alam kubur. Yang akan menemani kita hanyalah amal perbuatan.

Hikmah dan Pelajaran

Dari tadabbur surah At-Takatsur, kita dapat mengambil beberapa hikmah dan pelajaran penting:

  • Prioritas yang Benar: Kita diingatkan untuk memprioritaskan urusan akhirat di atas urusan dunia. Mencari harta memang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi jangan sampai melalaikan kita dari ibadah dan ketaatan kepada Allah.
  • Qana’ah (Menerima dengan Rela): Sikap qana’ah mengajarkan kita untuk menerima apa yang telah Allah berikan dengan rasa cukup dan syukur. Dengan qana’ah, kita terhindar dari sifat serakah dan berlomba-lomba dalam urusan dunia.
  • Investasi Akhirat: Harta yang kita miliki sebaiknya diinvestasikan untuk akhirat, misalnya dengan bersedekah, berinfak, dan membantu sesama. Inilah harta yang sebenarnya akan kekal dan bermanfaat bagi kita di akhirat kelak.
  • Muhasabah Diri: Surah ini mengajak kita untuk melakukan introspeksi diri, apakah kita termasuk orang yang terlena dengan bermegah-megahan dalam urusan harta? Jika iya, segera perbaiki diri dan kembali kepada jalan yang benar.

Kesimpulan

Surah At-Takatsur adalah teguran yang sangat berharga bagi kita semua. Jangan sampai kita terlena dengan gemerlap dunia dan melupakan tujuan akhirat. Mari kita jadikan harta sebagai sarana untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan sebagai tujuan yang melalaikan. Semoga Allah senantiasa membimbing kita di jalan yang lurus.

Program : Inspirasi Qur’an Kajian Juz 30
Narasumber : Ustadz Suherman Ar-Rozi dari PDF Daarut Tauhiid