Didalam al-quran Allah sering mengingatkan perihal waktu, itu terlihat dari banyak nama surat yang erat kaitannya dengan waktu semisal surat Al-fajr, Al-asri, Ad-duha, Al-lail dan sebagainya, Hal itu tersirat bahwa waktu itu suatu hal yang bisa dikatakan memberikan efek positif dan bisa juga memberikan efek negatif. Tergantung bagaimana sahabat menggunakannya, kalau waktu digunakan dengan hal yang baik dan seoptimal mungkin maka akan memberikan efek positif kepada penggunanya, sebaliknya jikalau waktu itu digunakan kepada hal yang negatif atau disia-siakan,dibiarkan berlalu begitu saja maka akan menjadi senjata makan tuan bagi penggunanya. Bahkan dalam suatu perkataan Imam Syafi’i Rahimullah, “Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan.”

 

Islam adalah agama yang rahmatan lil alaamiin yaitu rahmat bagi seluruh alam

Islam adalah agama yang rahmatan lil alaamiin yaitu rahmat bagi seluruh alam, rahmat bagi pemeluk-pemeluknya, tidaklah suatu yang bermanfaat bagi manusia kecuali islam sudah mengaturnya dan memberikan pedomannya. Maka dari itu hendaklah umat muslim sangat memperhatikan perihal waktu, jangan sampai waktu yang Allah berikan kepada kita, kita sia-siakan begitu saja. Sudahlah cukup Allah mengingatkan dalam beberapa firmannya, begitu nampak jelas dalam qur’an surat Al-asri bahwa seluruh manusia pada dasarnya dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang memanfaatkan waktunya dengan beriman kepada Allah, orang-orang yang beramal shaleh, dan orang-orang yang saling mengingatkan dalam ketaatan dan kesabaran.

Sejatinya umat islam telah Allah ingatkan pula dalam kesehariannya, yaitu dalam pelaksanaan shalat 5 waktu, lagi-lagi Allah mengingatkannya agar hambanya benar-benar memperhartikan akan petingnya waktu. Dengan adanya shalat wajib yang senantiasa dilaksanakan 5 waktu dalam sehari yaitu subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya ternyata Allah senantiasa ingin mengajarkan kita tentang makna disiplin dalam waktu. Waktu orang beriman ternyata adalah waktu yang berharga karena dalam islam waktu merupakan modal untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat, sempurnanya keimanan seseorang adalah ketika ia sudah mampu untuk menjauhkan diri dari hal yang sia-sia, dan shalat 5 waktulah yang menjadi patokan waktu disiplin terbaik umat islam. Bahkan dari hadist riwayat bukhari dan muslim sholat tepat pada waktunya merupakan amalan paling utama yang mana setelahnya adalah birul walidain dan juga berjuang di Jalan Allah (jihad Fisabilillah).

Memanfaatkan waktu adalah sesuatu yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan

Memanfaatkan waktu adalah sesuatu yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan oleh diri ini atau mungkin oleh sebagian besar manusia.  Banyak sekali hal yang sudah direncanakan tetapi batal dilakukan hanya gara-gara tidak pandai memanfaatkan waktu. Padahal waktu tidak akan pernah kembali, waktu tidak pernah bisa kembali. Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu. Padahal waktu dan kesempatan tidak pernah datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah terulang. Ada pepatah Arab yang menyebutkan, “ Tidak akan kembali hari-hari yang telah lampau”. Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat, dimana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori).

Marilah kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang produktif, sehingga tidak terbuang percuma. Kita tidak pernah tahu berapa banyak waktu yang kita miliki karenanya selagi kita masih memilikinya kita harus mampu memanfaatkan sebaik-baiknya, sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad).