Sahabat MQ Manusia diciptakan dari dua unsur besar, yaitu unsur jasad dan unsur ruh, yang berinteraksi melalui hati atau kalbu. Dalam otak manusia, terdapat sistem limbik, yang berperan sebagai jembatan antara unsur hati, pikiran, dan jasad. Sistem ini menunjukkan bagaimana perasaan dan pikiran saling mempengaruhi kondisi fisik tubuh, mengindikasikan adanya keterkaitan yang mendalam antara unsur jasad dan ruh. Secara ilmiah, unsur jasad dan ruh tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling berhubungan dalam membentuk kesejahteraan mental dan fisik manusia.
Tiga penyakit besar yang sering muncul dalam diri manusia adalah kecemasan (anxiety), stres, dan depresi. Ketiga kondisi ini tidak hanya mempengaruhi keadaan mental, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik. Mengelola keseimbangan antara tubuh dan jiwa sangat penting untuk mencegah dan mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Cara menyikapi masalah dengan bijaksana adalah kunci agar masalah tersebut menjadi bagian dari proses pendewasaan dan ladang amal.
Zikir yang dilantunkan Ketika kecemasan dalam rezeki adalah syukur, mensyukuri apa yang Allah diberikan dan lantunkan zikir Allahu Akbar termaknakan dalam pikiran pengetahuan kebesaran Allah. Allah yang menciptakan dan memelihara, atas kebesarannya Allah tidak akan memberikan musibah, menimbulkan bencana atau ujian diluar kemampuan hambanya
Ketika cemas memikirkan waktu yang akan datang percayalah bahwa sepenuhnya ada dalam gengaman Allah yang menguasai waktu dan takdir. Selalu berhusnuzan atau berbaik sangka kepada Allah dan bertawakal kepada Allah menyerahkan segala hasil usaha kepada Allah
Salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah masalah finansial. Untuk itu, kita perlu mengidentifikasi dan memahami konsep rezeki secara menyeluruh, bukan hanya dalam hal nominal, tetapi juga dalam konteks keberkahan dan kebenaran. Rezeki tidak hanya terbatas pada uang, tetapi mencakup segala bentuk karunia Allah, seperti kesehatan, ilmu, dan kesempatan. Dengan mengelola masalah finansial dengan sikap yang tepat, Kembali ke Titik Nol: Memahami Konsep Rezeki yang Sesungguhnya
Seringkali, kita merasa stres karena kita menyempitkan pemahaman kita tentang rezeki hanya pada aspek nominal atau materi saja. Padahal, rezeki yang diberikan Allah kepada kita jauh lebih luas dari itu. Rezeki bukan hanya terbatas pada uang atau harta, tetapi juga mencakup segala bentuk kebaikan yang Allah berikan dalam hidup kita, seperti kesehatan, waktu, kesempatan, kebahagiaan, dan kedamaian hati.
Dengan memperluas wawasan kita tentang rezeki, kita akan memahami bahwa segala hal yang kita miliki, baik yang tampak maupun yang tidak tampak merupakan anugerah dari Allah. Rezeki yang paling besar adalah Kesehatan. Dengan memperluas dan mengubah konsep rezeki bisa menurunkan tingkat kecemasan atas jaminan rezeki Allah.
Penyebab terjadinya stress, cemas, dan depresi
- Masa Lalu yang Belum Terselesaikan: Kenangan atau kesalahan di masa lalu yang belum diatasi bisa menjadi beban emosional yang menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
- Kecemasan akan Masa Depan: Ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi di masa depan dapat menimbulkan perasaan takut, khawatir, dan cemas yang berlebihan.
- Ketidak sesuaian antara harapan, keinginan dan kenyataan
- Tekanan Kehidupan Sehari-hari: Tuntutan pekerjaan, hubungan, dan tanggung jawab keluarga yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan tingkat stres dan memperburuk kondisi mental.
- Kurangnya Dukungan Sosial : Keterasingan, kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat, serta ketidak mampuan untuk mencari kenyamanan dalam spiritualitas dapat memperburuk perasaan cemas dan tertekan.
- Kegagalan dalam Mengelola Emosi: Ketidakmampuan dalam mengelola emosi negatif, seperti marah, takut, atau kesedihan, bisa menjadi faktor utama yang menyebabkan stres dan depresi.