Pada tanggal 3 maret 1924 M Khalifah terakhir resmi dibubarkan, 1 abad kurang atau lebih tepatnya sampai sekarang  95 tahun silam kekhilafahan Turki Utsmani atau kesultanan Utsmani runtuh. Hal ini merupakan suatu kedukaan bagi seluruh umat islam, karena Islam pada waktu itu pernah berjaya di benua Eropa dan bahkan hampir menguasi dua per tiga dunia. Dan pada waktu itu umat islam tidak dinaungi lagi oleh sistem ke khilafahan. Adapun penyebab keruntuhan turki ustmani ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal keruntuhan Turki Utsmani

Faktor internal keruntuhan turki Utsmani yaitu ketika penyakit Al-wahn sudah masuk kedalam diri umat islam terutama dikalangan para penjabatnya, karena tidaklah turki utsmani jatuh atau lemah kecuali ketika dipimpin oleh para pemimpin yang hubbu dunnya, yang ada al-wahn didalam dirinya, yang mana ini sudah rasul peringatkan empat belas setengah abad yang lalu dalam sabdanya, bahwasannya Alwahn ini adalah virus yang sangat berbahaya yaitu “Hubbud Dunya Wa Karaahiyatil Maut” yaitu cinta dunia dan takut akan kematian. Jadi betapa alwhn itu sangat berbahaya sekali karena dapat merontokan keimanan sesorang, dan keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian.

Awal mula atau benih-benih keruntuhan Turki Utsmani yaitu terlihat pada abad ke 18, dan pada waktu itu sejarah mencatat kalau para Sultan berpenampilan glamor, hidup bermewah-mewahan. sampailah salah seorang sultan yang menghitan anaknya sampai pestanya 45 hari, dan itu menghabiskan harta kerajaan yang sangat banyak sekali. Jadi disini bisa melihat bahwasannya ketika Al wahn sudah Ada pada diri umat islam, hal tersebut dapat menyebabkan umat lain tidak dapat menyegani lagi umat islam. Karena Rasulullah saw bersabda : “ Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745).

faktor Exsternal keruntuhan Turki Utsmani

sedangkan diantara faktor exsternal yaitu ketika munculnya Westernisasi atau  ide-ide barat tentang skularisme, Plurasime, librelalisme. Kemudian dimunculkannya isu-isu yang membuat memecah belah antar kelompok dan golongan, sampai kemudian muncullah  gerakan-gerakan yang mengusung pemikiran liberal yang diusung oleh orang-orang yahudi, setelah tokoh-tokoh muda turki diberangkatkan ke barat, sehingga tercemarlah pemikiran pemuda-pemuda turki yang pastinya sebelumnya ada pengdoktrinan kepada para tokoh muda turki, dan setelah kembali ke turki dengan pemikiran dan ideologis ala baratnya yaitu liberal menganggap kalau sistem pemerintahan dengan khilafah sudah tidak cocok lagi diterapkan di Turki dengan mempunyai maksud “gerkan pembaharuan”. Samapai kepada puncaknya yaitu terjadilah konspirasi besar yang dilakukan oleh orang yahudi sampai kemudian runtuhlah Turki Utsmani.

Itulah diantara faktor besar yang mengakibatkan runtuhnya Turki Utsmani, walaupun masih banyak faktor yang lainnya yang diantaranya adalah :

Karena wilayah kekuasaan terlalu luas  sehingga mempersulit proses administrasi, penduduk yang heterogen sehingga memerlukan oraganisasi pemerintahan yang teratur, kelemahan penguasa terutama dalam hal kepemimpinan, adanya budaya pungli yang mana pungli telah menggejala di tubuh kerajaan Turki Usmani sehingga pada setiap jabatan yang ingin dicapai seseorang harus membayar untuk mendapatkannya, pemberontakan tentara Jenissasri yaitu tentara yang dibina sendiri oleh Turki Usmani ini terhitung beberapa kali melakukan pemberontakan yakni pada tahun 1525 M, tahun 1632 M, tahun 1727 M, dan 1826 M. Dan karena  ekonomi merosot akibat peperangan demi peperangan yang tak kunjung usai, sehingga perekonomian Turki Usmani merosot tajam. Banyak biaya perang yang harus dikeluarkan, sedangkan dalam kondisi perang pemasukan dipastikan berkurang akibat keamanan dan kenyamanan tidak terjamin.