Keinginan Dimas menjadi penyiar, akhirnya tercapai.

Siaran pertamanya bersama Iqbal, penyiar senior, yang sering memberikan dia masukan.

 

Episode 1 – Jadi Penyiar

“Assalamualaikum, mah..” sapa Dimas sembari memasuki rumah.

“Wa’alaikumsalam, tumben udah pulang.” jawab Mamah.

“Mah, Mamah.. tau ga? Aku keterima jadi penyiar MQ, mah..” kata Dimas dengan antusias.

“Ciee.. akhirnya keinginan kamu tercapai.”

“Alhamdulillah, yah mah.. berkat doa mamah..”

“Alhamdulillah. Mamah seneng banget dengernya. Kita adain syukuran yuuk..”

“Ih, mamah.. nggak usah sampai syukuran juga kali..”

“Haha, bercanda… Kapan mulai siarannya?”

“Besok, mah.. deg-degan juga nih”

“Mamah pasti dengerin deh, nanti mamah sebarin juga di grup pengajian, grup arisan, hmm, semua grup mamah deh, biar dengerin MQFM, dengerin kamu siaran.”

“Nggak usah berlebihan gitu deh, mah..”

***

Keesokan harinya di Kantor MQFM

Dimas memasuki kantor MQFM dengan hati yang tak karuan. Setengah hatinya senang, setengah lagi deg-degan plus takut.

“duh, deg-degan niih, bismillah.. bismillah, insyaAllah bisa,” ucapnya dalam hati.

Tak sadar, ternyata di depannya sudah ada Kang Salman selaku Programme Director.

“Eh, assalamualaikum, kang salman..” sapa Dimas ragu.

“Waalaikumsalam. Kamu?” tanya Salman bingung.

“Saya Dimas, kang..”

“Ooh, kamu.. penyiar baru yah. Langsung masuk sudio yah. Lain kali datengnya jangan mepet. Paling telat, 30 menit sebelum siaran harus udah ada disini,” tegas Salman.

“Baik, kang.”

“Seperti yang sudah saya briefing kemarin yah, sebelum siaran, minta pertolongan Allah dalam berbicara. Perkataan kita salah satu saja. Terus ada orang yang mengikuti, kita menanggung dosanya. Tanggung jawab kita besar!”

Dimas mengangguk. Rasa takutnya semakin bertambah.

Serem banget omongannya kang salman..” katanya dalam hati.

“Kamu sekarang siarannya tandem yah sama kang Iqbal,” suara Kang Salman menyadarkan lamunan Dimas.

“Siap, kang..”

***

Dimas memasuki studio MQFM. Dingin, pikirnya saat itu. Ia langsung menyapa Kang Iqbal yang sudah ada di dalam studio.

“Assalamualaikum, kang Iqbal..”

“Waalaikumsalam. Oooh, kamu penyiar baru yah, namanya siapa?”

“Dimas, kang,, mohon bimbingannya yah,”

“Kamu suka dengerin siaran saya nggak?” tembahk Iqbal dengan percaya diri.

“Siaran akang?”

Iqbal menjawab dengan heran,”kamu nggak tahu kalau saya penyiar?”

“Ya tau, kang.. saya pendengar setia MQFM. Nggak Cuma dengerin akang siaran aja, yang lain juga.. Kang Salman, Kang Purwa, Kang Dzikri, semuanya deh..”

“Kamu banyak-banyak nanya aja deh sama saya. Ya, bisa dibilang saya paling senior di sini. Jadi udah paham banget soal siaran mah..”

“Oh, bukan Kang Purwa yah yang paling senior?”

“Hm, bukaan.. saya duluan yang kesini.” ucap Iqbal masih sambil memperhatikan layar laptop.

“Tapi.. kenapa bagusan penyiar yang lain yah siarannya?” desis Dimas.

“Kamu ngomong apa barusan?”

“Ah, enggak, kang..” sangkal Dimas.

“Kamu duduk disini, operasiin mixernya. Saya tinggal ngomog aja,” perintah Iqbal.

Dimas tampak kebingungan.”Jadi kalau saya udah duduk di sini, saya ngapain dulu, kang? Mapping iklan, operasiin mixer, atau bicara dulu? Layar komputernya ada banyak juga. Saya bingung..”

“Nih sini yah, saya ajarin, jadi kamu ini dulu, udah saya maping tuh buat iklan, backsoundnya, kamu tinggal puterin aja. Nanti habis mupos ini, langsung masuk program bincang pagi. Siap-siap yaah..”

“Iya, siap..”

“Nanti saya dulu yang bicara, kalau saya kasih tanda, baru kamu bicara yah…”

***

tune in Inspirasi Pagi

backsound Inspirasi Pagi

Bismillahirrhamanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh… kembali membersamai Anda dalam Program Inspirasi Pagi hingga jam 9 mendatang. Sahabat MQ, hari ini saya tidak sendiri, saya akan menemani ruang dengar Anda bersama rekan saya, Dimas Ubaidillah.

Mengawali pagi hari, saya putarkan satu musik positif untuk Anda.

Salman masuk ke dalam studio. Dimas heran, ‘ada apa?’ tanyanya dalam hati

“Aduh, kamu Dimas baru aja masuk udah salah. Tadi kamu salah muter backsound. Bukan yang itu, itu buat nanti Bincang Sudut Pandang. Kamu gimana sih..”

“Tapi, tadi yang mappingnya kang Iqbal, jadi saya langsung puter”

“Duh, kamu gimana sih, bal?” tegur Salman pada Iqbal.

“Loh, tapi kan Dimas harusnya ngecek!” Iqbal tak mengakui kesalahannya

Duuh, baru juga hari pertama, udah bermasalah aja, duuh…” sesal Dimas dalam hati.

 

(Adaptasi dari Drama Radio Gerlong 11 tahun 2017)

***

Ingin menjadi penyiar?

Atau ingin mendalami dunia broadcasting?

Kini, Anda bisa mengikuti Beasiswa Islamic Broadcasting Academy by MQFM. Program ini hadir untuk sahabat MQ yang ingin belajar hal-hal yang berkaitan dengan dunia Radio.

Bukan hanya belajar, beasiswa Islamic Broadcasting Academy memberikan kesempatan untuk peserta bisa menjadi bagian dari Crew Radio MQFM dalam menyebarkan kebaikan.

Penasaran kan gimana serunya Islamic Broadcasting Academy ini?

Silakan hubungi 0857-9530-1370 (Fanisa) atau DM instagram @mqfmbandung

Informasi lebih lanjut klik di sini.