Sahabat MQ, kurang lebih 13 jam, umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Umat Islam diharuskan untuk menahan lapar dan dahaga saat berpuasa di bulan Ramadhan. Tak heran sebagian orang akan menyantap berbagai jenis makanan dan minuman ketika waktu berbuka telah tiba. Perut lapar dan tenggorokan yang sudah terasa kering terkadang membuat nafsu makan jadi tak terbendung saat buka puasa. Padahal, makan berlebih saat berbuka puasa sama sekali tidak dianjurkan. Sebab, ajang “balas dendam” karena tidak makan dan minum seharian ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan nantinya. Lantas, apa sih dampak makan berlebihan saat berbuka puasa?

Mual Hingga Bisa Muntah

Terbiasa Muntah Setelah Makan? Bisa Jadi Ini 3 Penyebabnya! | Orami

Dampak makanan berlebih saat berbuka puasa juga bisa memunculkan rasa mual, bahkan muntah. Kondisi ini disebabkan karena lambung tak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak. Tak cuma itu saja, makan berlebihan saat berbuka juga bisa membuat lambung bekerja terlalu berat.

Gangguan Pencernaan

Kekenyangan Bikin Kembung dan Sakit Perut, Begini Cara Mudah Mengatasinya

Selain dapat membuat lambung penuh dan bekerja ekstra, makan dalam jumlah banyak sehabis puasa bisa memicu masalah pada sistem pencernaan. Nah, kondisi inilah yang bisa memunculkan gejala kembung, mual, rasa begah, hingga nyeri perut.

Lemas Menimbulkan Kantuk

Sering Mengantuk Setelah Makan? Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya  Secara Medis! - Tribunnews.com Mobile

Makan berlebih saat berbuka puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan menimbulkan rasa kantuk. Kondisi ini terjadi saat tubuh mengasup karbohidrat olahan atau tinggi dalam jumlah yang banyak. Karbohidrat memberi hentakan energi, tetap mengasup karbohidrat olahan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kenaikan gula darah.

Menghidangkan makanan yang terlalu banyak sehingga sampai jatuh pada sikap tabdzir dan israf, juga tidak dianjurkan dalam berbuka. Allah SWT tidak suka kepada orang-orang yang bersikap tabdzir, sebagaimana firman Allah di dalam Alquran surah Al-Isra’: 26-27 yang artinya, sebagai berikut.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Di ayat lain disebutkan Allah tidak suka kepada orang yang melakukan perbuatan israf seperti diterangkan dalam Alquran surah Al-An’am: 141 yang artinya. “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.