MQFMNETWORK.COM – Bandung, Sepanjang tahun 2024, lanskap pendidikan Indonesia mengalami berbagai perubahan signifikan. Salah satu yang mencolok ialah terkait pengembangan dan implementasi kurikulum Merdeka. Tidak hanya itu, Kementerian Pendidikan juga saat ini sudah dipecah menjadi 3 Kementerian.

Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional

Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk memberikan kebebasan lebih kepada guru dan sekolah dalam proses pembelajaran, mulai menjadi kurikulum nasional mulai 26 Maret 2024. Penetapan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Dikbudristek No. 12 Tahun 2024. Kurikulum Merdeka berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.

Nadiem kala itu menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka menjadi salah satu alat bantu utama untuk melakukan transformasi pendidikan. Karena kurikulum tersebut guru dapat lebih mudah menggunakan berbagai macam alat pembelajaran yang pada akhirnya dapat diukur dengan Asesmen Nasional (AN).

Pramuka Tidak Lagi Jadi Ekskul Wajib

Dalam Peraturan Menteri yang sama, Nadiem secara resmi menghapus kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Sehingga, Pramuka ditempatkan sebagai kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

Selama ini, Pramuka diwajibkan di sekolah sebagai salah satu aktivitas pengembangan diri siswa. Di dalamnya diajarkan beragam keterampilan yang dibutuhkan ketika berada di alam bebas.

Oleh sebab itu, keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pun dianggap bersifat sukarela. Sifat sukarela dalam kegiatan ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010.

Jurusan IPA, IPS, Bahasa di SMA Dihapus

Menteri Dikbudristek memberlakukan penghapusan jurusan di SMA secara nasional mulai tahun ajaran 2024/2025. Kebijakan itu juga termasuk dalam bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka.

Dengan tidak adanya jurusan, siswa di SMA dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau kariernya. 

Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo sebelumnya menyampaikan alasan jurusan SMA dihapus karena selama ini menimbulkan ketidakadilan.

Menurutnya, orang tua cenderung ingin anaknya masuk ke jurusan IPA agar memiliki pilihan program studi (prodi) yang lebih luas ketika mendaftar perguruan tinggi.

Pelajaran Coding dan AI sejak SD

Perubahan kurikulum kembali menguat pasca bergantinya menteri pendidikan. Nomenklatur Kementerian Dikbudristekdikti pun dipecah menjadi tiga, salah satunya menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). 

Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti belum memastikan terkait kelanjutan kurikulum merdeka. Hanya saja, dia mengungkapkan bahwa akan ada pelajaran tambahan yang akan dimasukan dalam kurikulum. Yakni pembelajaran mengenai coding dan artificial intelligence (AI). 

Mu’ti menyampaikan bahwa pentingnya pembelajaran coding dan Ai sebagai bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global. Menurutnya, dengan perkembangan pesat teknologi digital saat ini, keterampilan seperti coding dan AI akan sangat membantu anak-anak Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dipecah

Pada Oktober 2024, Nadiem Makarim menyerahkan jabatannya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) kepada tiga menteri baru. Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memecahkan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.

Ketiganya, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang diamanahkan kepada Abdul Mu’ti. Kemudian Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisainstek) kepada Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan Kementerian Kebudayaan kepada Fadli Zon.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti sendiri merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Sementara itu, Mendiktisainstek Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan seorang ilmuwan, sedangkan Menbud Fadli Zon merupakan politikus dan mantan aktivis Indonesia.

Ketiganya dibantu jajaran wakil menteri (wamen) yang juga dilantik di hari yang sama.

Mereka yakni, Atip Latipuhayat serta Fajar Riza Ulhaq sebagai Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen). Atip Latipulhayat sendiri merupakan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sementara, Fajar Riza Ulhaq pernah menjadi Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Muhadjir Effendy. Bahkan juga menjadi Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara era Pratikno.

Presiden Prabowo juga menunjuk dua Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yakni Prof. Fauzan yang merupakan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kemudian, Prof. Stella Christie yang merupakan Guru Besar Tsinghua University China.  Sementara untuk posisi Wakil Menteri Kebudayaan, Prabowo menunjuk Giring Ganesha. Diketahui, Giring merupakan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Program: Sudut Pandang