berdoa

Perenungan akan kebesaran ciptaan Allah jauh akan mengecilkan sebesar apapun masalah yang kita miliki, jauh akan mengecilkan seberat apapun penyakit yang sedang diderita. Tatkala Allah menciptakan alam jagat raya dengan berbagai macam kebesarannya untuk mengendalikan dan memeliharanya, ketika kita ingat kebesaran ciptaan-Nya akan terbayang maha besarnya Allah, termasuk bagaimana kita mempunyai sikap ketika dititipi sebuah penyakit.

Pemaknaan dzikir atas kebesaran Allah akan memberikan motivasi yang luar biasa. Ketika kita mengatakan dzikir “Allahu Akbar” bukan hanya lisan tapi juga pikiran kita menerawang jauh ke alam jagat raya bagaimana kebesaran Allah lebih besar daripada masalah yang kita miliki.

Ketika kita mengatakan “Allahu Akbar” disana ada perenungan terdalam bagaimana kita membandingkan penyakit yang kita miliki dengan alam jagat raya yang telah Allah ciptakan. Dengan adanya hal tersebut maka ada 2 hal yang muncul di dalam diri, yaitu:

1. Penguatan akan harapan

    Allahu Akbar yang diucapkan ketika seseorang sehat atau sakit akan bermakna pada munculnya kebesaran Allah dibandingkan penyakit yang sedang diderita. Akan memunculkan harapan ketika kita beranggapan dan meyakini bahwa kebesaran Allah itu melebihi apapun yang ada di langit dan bumi.

    2. Aspek ilmiah

      Perubahan seseorang yang didalam dirinya terdapat niat kebaikan, ketika seseorang menyerahkan diri kepada Yang Maha Kuasa akan ada perubahan dalam sistem syaraf sampai dengan tingkat sel. Dahsyatnya dzikir bisa mengubah harapan. Bagaimana kita mendalami dzikir itu sehingga di dalam pikiran akan terbentang luas dan di dalam hati akan terhujam sangat dalam tentang dzikir yang kita ungkapkan.

      Doa yang dapat diikhtiarkan untuk dibaca:

      رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ

      “Robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa angta ar-hamur-roohimiin.”

      “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (QS. Al Anbiya: 83).

      أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

      “Adzhibil ba’sa allahumma rabban naasi wasyfii anta syaafi laa syifaa’a illa syifaa’uka syifaa’an laa yughaadiru saqma.”

      “Hilangkanlah rasa sakit Ya Allah Rabb manusia, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Zat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.” (HR. Bukhari)