Sahabat MQ, sejenak kita simak dan renungi hadits berikut ini :

Dalam shahih Imam Ahmad disebutkan : Ada dua orang yang mengunjungi Rasulullah SAW. Mereka pergi kepada beliau untuk menjadi Muslim. Mereka berdua masuk Islam di hari yang sama. Yang satu beramal lebih banyak di jalan Allah dibanding yang satunya lagi, dalam berdakwah, jihad dan sebagainya, sampai-sampai orang itu mati syahid. Temannya yang satunya, dia meninggal setahun kemudian, dan meninggalnya biasa saja, mungkin di tempat tidur atau sebagainya.

Talha bin Ubaidillah, seorang Sahabat Rasul yang sangat sholeh bermimpi. Di dalam mimpi itu dia melihat dirinya sendiri, “Aku berada di depan gerbang Surga dan aku melihat dua orang ini yang menjadi Muslim. Dan kemudian ada malaikat keluar dari surga dan memasukkan orang yang meninggal belakangan, ke dalam surga lebih dulu. Kemudian barulah sang malaikat keluar dan memasukkan temannya yang mati syahid di dunia. Kemudian sang malaikat pergi untuk ketiga kalinya, dan memberitahuku, “Talha, kembalilah, waktumu belum tiba.”

Talha pun terbangun, dia begitu terkejut dan takjub. Dia mulai menceritakan mimpinya kepada orang-orang. Dia pergi kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah memberitahunya, “Wahai Talha, kenapa kau terkejut?”

Dia berkata, “Wahai Rasulullah, seorang syahid, seorang syuhada, yang memiliki derajat sangat tinggi, dia masuk surga, setelah orang biasa yang meninggal setahun sesudahnya?” Subhanallah.. “Bagaimana ini terjadi ya Rasulullah?”

Sebelum melanjutkan tentang hadits ini, untuk lebih detail menjelaskan apa yang Talha rasakan, bagaimana derajat orang yang syahid sehingga Talha berpikir bahwa seharusnya orang syahid yang masuk surga lebih dulu? Kedua, kenapa penting bagi Talha tentang siapa yang masuk surga lebih dulu, jika keduanya pada akhirnya masuk surga? Demi Allah, ini sangat penting.

Pertama, derajat orang yang syahid. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah akan merahmati orang yang syahid dengan 6 keistimewaan, yaitu :

  1. Dengan tetes darah pertama yang menetes dari tubuh mereka, maka Allah akan menghapuskan semua dosa mereka, dan mereka dapat melihat tempat mereka di Surga.
  2. Allah SWT menjanjikan mereka bahwa mereka tidak akan disiksa dalam kubur.
  3. Mereka tidak akan takut ketika orang-orang begitu takut dan berlarian di hari kiamat.
  4. Mereka akan diberikan mahkota kehormatan dan kemuliaan, Al-Wiqar, dengan begitu banyak permata yang menghiasinya yang salah satunya saja lebih berharga daripada seluruh dunia beserta isinya.
  5. Mereka juga akan diberikan pasangan yang paling cantik/tampan yang diciptakan Allah.
  6. Mereka dapat memberi syafaat kepada 70 anggota keluarga mereka.

Kedua, yang juga jadi pertanyaan adalah kenapa penting siapa yang masuk surga lebih dulu? Rasulullah SAW bersabda, bahwa kelompok yang pertama di surga lebih indah daripada kelompok  kedua yang masuk Surga. Kenapa?  Kelompok pertama, keindahan mereka seperti bulan. Kelompok yang kedua juga mempunyai wajah dan tubuh yang cantik/tampan, tapi keindahannya seperti bintang paling terang.

Mari kita bercita-cita dan mencari tahu apa yang pemuda itu lakukan, sehingga membuatnya menggapai tingkatan itu?

Rasulullah SAW bersabda, “Talha, kau kagum?”

Talha berkata, “Ya.”

Rasulullah bertanya padanya dan inilah jawaban indahnya. Beliau bersabda, “Wahai Talha, bukankah orang yang meninggal kemudian itu hidup satu tahun lebih lama dibanding yang syahid?”

Talha berkata, “Ya, benar.”

Beliau bersabda, “Bukankah dia menyaksikan penuh Ramadhan dan beribadah lebih banyak?”

Talha berkata, “Ya, benar Rasulullah.”

Rasulullah SAW bersabda bahwa  karena dia menyaksikan Ramadhan dan beribadah lebih banyak, itu membuat perbedaan antara dirinya dan yang mati syahid, bagaikan langit dan bumi.

Subhanallah! Betapa ini membuat kita menjadi penuh harapan. Ramadhan bisa membuat kita memiliki kesempatan melampaui keutamaan orang yang syahid. Oleh karenanya menjelang beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan ramadhan yang penuh dengan kemulian, mari kita sama-sama berdo’a kepada Allah untuk senantiasa dipanjangkan umur dan dipertemukan kembali dengan bulan yang mulia tersebut, yaitu bulan Ramadhan.