Hidup ini adalah rangkaian ibadah kepada Allah swt, apapun aktivitasnya, agar tidak menjadi kesia-siaan, maka niatkanlah untuk mencari ridho-Nya. Karena dengan ridha-Nyalah segala bentuk aktivitas kita akan bernilai ibadah.

Sahabat mq, hanya dengan pertolongan Allah lah, manusia dapat mengatasi gangguan dalam rangkaian ibadah ini. Kemudian, bagaimana agar kita mendapat pertolongan Allah ? maka jawabannya, Allah swt berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Artinya : Minta tolonglah kepada Allah dengan  sabar dan shalat (Qs. Albaqarah: 45)

Dalam ayat yg lain allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya ; Bersabarlah, perkuatlah kesabaran, dan tetaplah dalam kesabaran (qs. Ali imran: 200)

Sahabat mq, kedua ayat diatas menyeru kita untuk senantiasa bersabar atas rangkaian takdir Allah yang diberikan kepada kita. Dengan sabar menjadikan kita lebih dekat dan dicintai Allah swt. Bersabarlah seperti yg dicontohkan oleh nabi Ayyub as. Allah berfirman,

إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ…….

Artinya : ……Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar, dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada tuhannya).” (Qs. Shad: 44)”

Nabi ayyub terkenal sangat kaya dengan harta yang berlimpah ruah,

Allah swt memberikan kepada nabi Ayyub as keluarga bahagia dengan anak laki-laki dan perempuan. Nabi ayyub sangat terkenal sebagai orang yang baik, bertakwa, dan menyayangi orang miskin. Beliau adalah orang yang rajin bersyukur atas nikmat Allah swt dengan menunaikan hak Allah. Hingga pada suatu saat  Nabi ayyub diuji dg penyakit yang menimpa badannya (terkena penyakit kulit, yaitu kusta/lepra), ia juga mengalami musibah yang menimpa harta dan anaknya, semua yg diberikan Allah kepadanya sirna. Yang selamat hanyalah hati dan lisannya yang selalu berdzikir kepada Allah.

Semua orang ketika itu menjauh dari Nabi Ayyub hingga ia mengasingkan diri di suatu tempat, hanya istrinya saja yang mau menemani Nabi Ayyub, sampai kemudian istrinya pun merasa lelah hingga mempekerjakan orang lain untuk  mengurus suaminya. Nabi Ayyub diuji oleh Allah dalam waktu yang lama, ada yg mengatakan 18 th, ada pula yg mnyebutkan 7th dan yang lain menyatakan 3th. Dalam kondisi seperti ini setan menggodanya, dan nabi ayyub ‘alaihis salam menyatakan,

الحَمْدُ للهِ الذِّي هُوَ أَعْطَاهَا وَهُوَ أَخَذَهَا

“Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil.”

Saat mengurus dan membawa bekal pada beliau, istrinya sampai pernah bertanya kepada Nabi Ayyub yang sudah menderita sakit sangat lama, “wahai Ayyub andai engkau mau berdoa pada rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan keluar.” Nabi Ayyub menjawab, “aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini yang diderita ini hanya sedikit yang Allah timpakan, sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.”  Istrinya pun semakin cemas, akhirnya karena lelah yang teramat sangat, istrinya mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya..

Tentang kisah nabi ayyub ‘alaihis salam disebutkan dalam Qs. Al-anbiya’: 83-84

Dalam Qs. Al-anbiya’: 83-84 Allah swt berfirman :

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآَتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

Artinya : Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru rabbnya: “(ya rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engkau adalah rabb yang maha penyayang di antara semua penyayang.” Maka kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”

Nabi ayyub ‘alaihis salam berhasil melalui cobaan, doanya dikabulkan, dan Allah mngembalikan istri, anak dan hartanya seperti yang dulu bahkan lebih. Inilah balasan yang disegerakan di dunia sebelum balasan di akhirat kelak yg Allah berikan kepada hamba-nya yang sabar.

Sahabat mq, tentunya Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang bersabar atas-Nya. Karena sesungguhnya Allah Bersama orang-orang yang bersabar. Maka dari itu mari kita sama-sama untuk senantiasa bersabar kepada Allah swt, jika kita merasa diuji atau ditimpa musibah, hendaklah yang kita lakukan bukan focus kepada musibah tersebut, tapi hendaklah kita focus kepada kebaikan dan nikmat Allah yang diberikan selama ini. Semoga kita semua termasuk golongan orang orang yang sabar, dan mensyukuri karunia Allah swt.