MQFMNETWORK.COM – Bandung, Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlangsung pada hari Ahad (19/1), di mana jeda enam pekan dalam pertempuran selama 15 bulan di Gaza dimulai. Gencatan senjata tersebut juga memulai pembebasan puluhan sandera yang ditawan militan, termasuk tiga perempuan muda yang dibebaskan pada jam-jam pertama berlakunya kesepakatan itu.

Kesepakatan yang dimediasi qatar ini bertujuan untuk melunakkan konflik di gaza yang telah berlangsung selama 15 bulan. Israel telah melakukan aksi genosida besar-besaran yang merenggut lebih dari 46.700 nyawa warga palestina. Berdasarkan kesepakatan, tahap pertama perjanjian gencatan senjata melibatkan pembebasan 737 tahanan Palestina, ditukar dengan 33 tahanan Israel.

Proses gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari, dibagi menjadi tujuh tahap. Pada setiap tahap, 3 hingga 4 sandera Israel dan tahanan palestina akan dibebaskan. Hamas setuju untuk membebaskan perempuan dan warga lanjut usia terlebih dahulu. Juru bicara kementerian kehakiman, Noga Katz mengatakan jumlah akhir tahanan yang akan dibebaskan pada pertukaran pertama akan bergantung pada jumlah sandera hidup yang dibebaskan oleh Hamas. Sebelumnya, israel telah menerbitkan daftar 95 tahanan Palestina mayoritas perempuan yang akan dibebaskan sebagai ganti tawanan Israel di jalur Gaza.

Salah satu poin kesepakatan juga memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Gaza, memastikan pengiriman bantuan tanpa hambatan dan memfasilitasi kembalinya warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal ke rumah mereka.

Perincian lebih lanjut mengenai perjanjian tahap kedua dan ketiga akan menyusul selesainya tahap awal. Komisi tahanan dan pembebasan palestina melaporkan israel saat ini menahan 10.400 warga palestina, termasuk 600 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

Pengamat Timur Tengah Universitas Indonesia, Direktur Eksekutif InMind Institute, Yon Machmudi, Ph.D mengungkapkan, dengan adanya gencatan sejata yang telah disepakati, harus ada yang juga mengawal dan memantau untuk memastikan agar tidak ada pelanggaran yang dilakukan selama gencatan senjata berlangsung.

Pola yang dihdirkan harus jelas, ada tahapan-tahapan yang harus dipatuhi secara bertahap. Gencatan senjata juga mengindikasikan bahwa diharapkan ada upaya untuk Palestina Merdeka. Penguatan dan pengawalan yang dapat dihadirkan sejauh ini terkait dengan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel sangat berdampak signifikan terhadap keseimbangan ekonomi.

Program: Sudut Pandang
Narasumber: Pengamat Timur Tengah Universitas Indonesia, Direktur Eksekutif InMind Institute – Yon Machmudi, Ph.D