Sahabat MQ Al-Qur’an, sebagai wahyu yang Allah turunkan, merupakan petunjuk hidup terbaik bagi umat manusia. Setiap persoalan yang kita hadapi dalam kehidupan ini sudah seharusnya dapat ditemukan solusinya dalam Al-Qur’an, asalkan kita berikhtiar dengan niat yang tulus untuk mentadabburinya, mengamalkannya, bahkan senantiasa mendakwahkannya.
Langkah pertama yang perlu kita lakukan sebelum mentadabburi Al-Qur’an adalah menyadari dan meyakini bahwa nikmat terbesar yang Allah berikan kepada umat manusia adalah Al-Qur’an. Jika kita merenungkan kehidupan kita, kita akan menyadari bahwa Allah memberikan begitu banyak nikmat. Namun, nikmat terbesar yang Allah berikan kepada umat manusia adalah Al-Qur’an itu sendiri, sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Ar-Rahman ayat 1-78.
Nikmat ini lebih besar dari segala kenikmatan duniawi lainnya. Allah berfirman dalam Surah Ar-Rahman yang menggambarkan betapa banyaknya nikmat-Nya yang telah diberikan kepada umat manusia, namun di antara semua itu, nikmat yang paling utama adalah Al-Qur’an. Oleh karena itu, jika kita ingin meraih kasih sayang Allah, salah satu caranya adalah dengan memperbanyak interaksi kita dengan Al-Qur’an, baik melalui pembacaan, pemahaman, dan pengamalan.
Setelah menyadari bahwa Al-Qur’an adalah nikmat terbesar, langkah selanjutnya adalah menunjukkan sikap yang tepat terhadapnya. Sikap tersebut adalah dengan mentadabburi Al-Qur’an. Dalam Surah Sad ayat 29, Allah SWT berfirman:
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ ٢٩
Artinya: “(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk direnungkan dan dipahami maknanya. Mentadabburi Al-Qur’an berarti kita harus menghayati setiap ayat dan mencari pemahaman yang lebih dalam. Hal ini bukan hanya sekedar membaca, tetapi berusaha memahami tiap-tiap huruf dan kata dalam Al-Qur’an, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mentadabburi Al-Qur’an tidak hanya berhenti pada pemahaman teori, tetapi harus berujung pada pengamalan. Tadabbur itu sendiri seharusnya membawa kita untuk lebih mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan nyata, sehingga petunjuk yang diberikan Al-Qur’an tidak hanya menjadi pengetahuan semata, tetapi juga tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Narasumber: Ust. Firman Afifudin Soleh, M.Ag (Instruktur Bahasa Arab Quamus Arabic)
Program: Inspirasi Qur’an – Tadabbur Qur’an