Sahabat MQ Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan nama-nama kota. Al-Qur’an tidak hanya menjadi pedoman hidup bagi umat manusia, tetapi juga menyimpan banyak hikmah dan sejarah yang tersebar di dalamnya. Salah satu pelajaran penting yang dapat diambil adalah mengenai kota-kota yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Kota-kota ini bukan sekadar nama, melainkan memiliki kisah penuh makna yang dapat memberikan pelajaran tentang perjuangan, keteguhan iman, bahaya kesombongan, dan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah SWT.
Al-Qur’an menyebutkan berbagai kota, baik secara eksplisit seperti Makkah, Madinah, Yerusalem (Baitul Maqdis), Mesir, Madyan, dan Saba, maupun secara tersirat melalui kisah kaum-kaum tertentu, seperti Kaum Nabi Syu’aib, Kaum Nabi Nuh, dan Kaum Nabi Hud.
Kota Makkah
Makkah adalah salah satu kota yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Fath ayat 24, Makkah disebut secara eksplisit sebagai tempat di mana Allah SWT menahan tangan orang-orang musyrik yang berniat menganiaya kaum Muslimin.
وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا ٢٤
Artinya: “Dialah (Allah) yang menahan tangan (mencegah) mereka dari (upaya menganiaya) kamu dan menahan tangan (mencegah) kamu dari (upaya menganiaya) mereka di tengah (kota) Makkah setelah Dia memenangkan kamu atas mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Selain itu, dalam Surah Ali Imran ayat 96, kota Makkah disebutkan dengan nama Bakkah:
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ ٩٦
Artinya: “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
Kota Madinah
Madinah, yang sebelumnya dikenal sebagai Yasrib, juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Ahzab ayat 13, kota ini disebut dalam konteks kejadian yang terjadi selama Perang Ahzab.
وَاِذْ قَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ يٰٓاَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوْاۚ وَيَسْتَأْذِنُ فَرِيْقٌ مِّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ بُيُوْتَنَا عَوْرَةٌۗ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍۗ اِنْ يُّرِيْدُوْنَ اِلَّا فِرَارًا ١٣
Artinya: “(Ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, “Wahai penduduk Yasrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu. Maka, kembalilah kamu!” Sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).” Padahal, rumah-rumah itu tidak terbuka. Mereka hanya ingin lari (dari peperangan).”
Yerusalem (Baitul Maqdis)
Yerusalem, yang juga dikenal dengan nama Baitul Maqdis, disebutkan dalam Surah Al-Isra ayat 1 dalam konteks Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Ayat ini menggambarkan peristiwa malam perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ١
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mesir
Mesir juga disebutkan dalam Al-Qur’an, terutama dalam kisah Nabi Yusuf AS. Dalam Surah Yusuf ayat 99, Mesir disebut sebagai tempat yang aman
فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلٰى يُوْسُفَ اٰوٰٓى اِلَيْهِ اَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوْا مِصْرَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۗ ٩٩
Artinya: “Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia merangkul ibu bapaknya seraya berkata, ‘Masuklah ke negeri Mesir. Insyaallah dalam keadaan aman.’”
Kota Madyan
Kota Madyan disebutkan dalam Surah Al-Qashash ayat 23 dalam kisah Nabi Musa AS:
وَلَمَّا وَرَدَ مَاۤءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُوْنَ ەۖ وَوَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمُ امْرَاَتَيْنِ تَذُوْدٰنِۚ قَالَ مَا خَطْبُكُمَاۗ قَالَتَا لَا نَسْقِيْ حَتّٰى يُصْدِرَ الرِّعَاۤءُ وَاَبُوْنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ ٢٣
Artinya: “Ketika sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya) dan dia menjumpai di belakang mereka ada dua orang perempuan sedang menghalau (ternaknya dari sumber air). Dia (Musa) berkata, ‘Apa maksudmu (berbuat begitu)?’ Kedua (perempuan) itu menjawab, ‘Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami) sebelum para penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedangkan ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usia.’”
Kota Aikah
Kota Aikah, tempat tinggal kaum Nabi Syu’aib, disebutkan dalam Surah Al-Hijr ayat 78. Dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan kita tentang kezaliman yang dilakukan oleh penduduk Aikah.
وَاِنْ كَانَ اَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ لَظٰلِمِيْنَۙ ٧٨
Artinya: “Sesungguhnya penduduk Aikah itu benar-benar orang-orang yang zalim.”
Aikah adalah kota tempat Nabi Syu’aib diutus untuk memperbaiki moral dan kejujuran dalam perdagangan. Kaum ini melakukan perbuatan curang dalam bisnis dan hidup dengan keserakahan, sehingga mereka dihancurkan oleh Allah SWT.
Ashabul Hijr (Kaum Tsamud)
Kaum Tsamud, yang tinggal di wilayah Hijr, juga disebutkan dalam Surah Al-Hijr ayat 80. Mereka dihancurkan karena kedustaan mereka terhadap Nabi Saleh dan penolakan mereka terhadap mukjizat yang diberikan.
وَلَقَدْ كَذَّبَ اَصْحٰبُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِيْنَۙ ٨٠
Artinya: “Sesungguhnya penduduk negeri Hijr benar-benar telah mendustakan para rasul (mereka),” 99
Kota Babilonia
Kota Babilonia, yang dikenal sebagai tempat ilmu sihir, disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 102.
…اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَۗ…١٠٢
Artinya: “…diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut…”
Babilonia dikenal sebagai kota yang menjadi pusat ilmu sihir, dan peristiwa ini menjadi ujian bagi umat manusia. Sihir yang diajarkan oleh dua malaikat tersebut digunakan untuk membedakan yang benar dan yang salah, namun banyak orang yang menyalahgunakan ilmu tersebut untuk tujuan jahat.
Kota Kaum Tubba’
Kota yang menjadi tempat tinggal kaum Tubba’ juga disebutkan dalam Surah Ad-Dukhan ayat 37.
اَهُمْ خَيْرٌ اَمْ قَوْمُ تُبَّعٍۙ وَّالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ اَهْلَكْنٰهُمْ اِنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ٣٧
Artinya: “Apakah mereka yang lebih baik atau kaum Tubba‘ dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah para pendusta.”
Kaum Tubba’ adalah suatu kaum yang hidup di masa lampau dan terkenal dengan kemewahan dan kekuasaan. Namun, karena mereka mendustakan rasul-rasul dan tidak bersyukur kepada Allah SWT, mereka dihancurkan. Kota ini menjadi simbol pelajaran tentang kebinasaan akibat kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran.