MQFMNETWORK.COM – Bandung, Setidaknya lebih dari 100 orang menjadi korban akibat insiden cairan kimia caustic soda liquid atau NaOH yang tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa pagi. Cairan kimia tumpah dari mobil tangki dan berceceran di jalan hingga mengenai sederet kendaraan yang melintas dan menyebabkan kecelakaan

Para pengendara yang jadi korban mengeluhkan mata perih, kulit gatal hingga panas. Ada juga pengendara yang mengalami luka-luka, termasuk luka bakar akibat insiden cairan kimia tumpah tersebut.

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto menyebut korban akibat insiden ini lebih dari 100 orang, di mana empat korban di antaranya mesti dirujuk ke rumah sakit. Pihaknya mengungkapkan bahwa korban yang mengalami luka rata-rata disebabkan terkena cipratan cairan kimia yang juga dikenal sebagai soda api tersebut. Ada juga korban yang terjatuh dari kendaraan dan tubuhnya terkena langsung cairan kimia yang membasahi jalan tersebut.

Sementara itu, Kasi Dokkes Polres Cimahi, Ipda Novia Dwiwira Rizky menyatakan pengemudi motor yang terpapar cairan kimia tersebut kebanyakan karena cairan yang menguap terpapar hujan.

Sebelumnya, tumpahan cairan kimia di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat, berasal dari truk milik salah satu perusahaan dengan nomor polisi D 9475 AF. Cairan kimia itu membuat permukaan jalan menjadi berwarna putih. Bagian kendaraan yang terkena cipratan juga berubah warna menjadi putih.

Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung Barat, Adhi Setyowibowo mengtakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan DLHK Jawa Barat dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan terkait insiden tersebut. Menurutnya, penerapan Standar Operasional Prosedur terkait dengan distribusi bahan kimia harus benar-benar diperhatikan.

Dalam penerapannya, setiap yang terlibat harus memiliki sertifikasi dan juga memahami MSDS (Material Safety Data Sheet). Sehinggal langkah antisipatif dapat dilakukan sedini mungkin agar tidak memakan korban jiwa.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menduga ada pelanggaran di balik tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid atau soda api di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bukan cuma sopir, perusahaan yang menaunginya juga dinilai perlu dijatuhi sanksi jika memang ada pelanggaran.

Tangki mobil pengangkut soda api bocor di Jalan Purwakarta-Padalarang sehingga membuat bahan kimia berbahaya itu berceceran di jalan memicu sejumlah kecelakaan dan kerusakan kendaraan. Sejumlah warga juga dilaporkan terluka karena terkena cairan bersifat korosif itu.

Dilansir dari Detik.com, Pihaknya mengatakan indikasi pelanggaran dalam pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) itu adalah tidak lengkapnya label keterangan angkutan B3 di badan kontainer.

Selain itu dirinya menilai jalur yang dilintasi oleh pengemudi berada di jalan padat penduduk. Pihaknya meyebut sopir dan pendampingnya tidak sigap saat kebocoran itu terjadi hingga menyebabkan lebih dari 100 pengendara motor dan mobil menjadi korban

Menurutnya, jika pengemudi mengikuti aturan tentang angkutan B3 dari Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, insiden seperti itu tak akan terjadi. Ia menduga pengemudi tidak punya sertifikat khusus untuk mengangkut limbah B3.

Syarat khusus ini untuk memastikan jika pengemudi atau kernet mempunyai pengetahuan memadai terhadap jenis, sifat, hingga karakteristik bahan kimia yang dibawanya.

Pihaknya mendesak sanksi tegas bukan hanya diberikan ke pengemudi, tapi juga terhadap perusahaan penyelenggaraan angkutan B3. Ia juga meminta Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan secara berkala meminimalkan kejadian yang sama bagi kendaraan pengangkut B3.

Program: Sudut Pandang
Narasumber: Adhi Setyowibowo – Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung Barat