Sahabat MQ secara umum manusia memiliki 2 jenis sakit, pertama yang bersifat fisik atau jasmani dan sakit yang bersifat rohani yaitu penyakit hati. Biasanya kita cenderung memberi perhatian lebih jika ditimpa penyakit yang bersifat fisik dan ingin segera menyembuhkannya, dengan melakukan check up, dan sebagainya.
Seharusnya itu juga yang kita lakukan pada hati kita, yaitu senantiasa memastikan hati kita agar tidak memiliki penyakit hati. Senantiasa melakukan check up dengan bermuhasabah terhadap diri, dan segera mengobatinya dengan senantiasa bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas kekhilapan diri dan hati kita, baik yang disenghaja maupun yang tidak disenghaja.
3 kondisi hati
Berbicara tentang penyakit hati, pada umumnya setiap manusia memiliki 3 kondisi hati. Diantaranya yaitu:
- Kondisi hati yang sehat, ditandai dengan orang yang senang melakukan kebaikan dan jauh dari segala keburukan.
- Kondisi hati yang sakit yang ditandai dengan sifat sombong,iri, dengki, ujub, terburu nafsu, senang dipuji, suka membangkang, suka merendahkan orang lain, dendam, selalu tidak puas, khianat, tidak punya malu, penakut, pesimis, tidak mau memberikan maaf, mengumpat/ghibah, dan sebagainya.
- Kondisi hati yang mati, hati yang memiliki penyakit namun tidak disembuhkan, sehingga hati itu Allah tutup, dan jauh dari kebenaran.
Cara menjaga hati kita dari penyakit hati
Lalu bagaimana cara kita menjaga hati kita dari penyakit hati, diantaranya dengan membaca Al-qur’an dan mentadzaburinya, melaksanakan tahajud, memperbanyak dzikir dan doa, minta kepada Allah agar Allah mengganti hati kita dengan hati yang lebih baik.
Sahabat MQ penyakit hati tidak bisa dibiarkan karena bisa membuat hati kita mati, hati yang Allah tutup dari segala kebaikan, untuk itu dengan mengobatinya semoga Allah menkaruniakan kita semua hati yang sehat, hati yang selalu dipenuhi dengan kebaikan.
Penyakit hati adalah penyakit yang sangat berbahaya
Terkadang si penderita tidak bisa merasakannya. Kalaupun ia merasakannya, namun susah baginya untuk bersabar dalam mengobatinya. Karena obat sakit hati adalah dengan melawan hawa nafsunya. Dan ini hal yang memerlukan pengorbanan besar.
Tak sedikit pula orang yang merasa hatinya bersih, justru yang demikian lah orang yang memiliki penyakit hati. Penyakit hati itu terkadang tidak bisa diraskan dan diagnosa oleh diri sendiri, karena yang dapat menilai baik buruknya hati kita adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan hanya Allah pula yang dapat membulak balik hati seseorang. Maka untuk menghindari dari penyakit hati, hendaklah senantiasa memohon perlindungan kepada zat yang membolak balik hati, yakni Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah adalah zat yang membolak-balikan hati seseorang
Sebagaimana dalam suatu hadist rasulullah saw yang diriwayatkan oleh imam muslim yaitu :
يا مقــلـب لقــلــوب ثبــت قــلبـــي عــلى طـا عــتـك
Artinya:
Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan kepadamu” (HR.Muslim, No. 2654)
Memang hati adalah poros kebahagiaan sekaligus sumber kebinasaannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya :
Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh kalian terdapat segumpal daging; bila ia baik, maka akan baik seluruh badannya. Namun bila ia rusak, akan rusak pula semua tubuhnya. Ingatlah, itu adalah hati. [Muttafaq ‘alaih]
Hadits tersebut menunjukkan bahwa baiknya amalan seorang hamba tergantung pada baiknya hati. Sebaliknya, rusaknya amalan seorang hamba adalah sesuai dengan rusaknya hati. Hati yang baik, itu adalah hati yang sehat selamat. Hanya hati seperti ini yang akan bermanfaat di sisi Allâh Azza wa Jalla kelak.