Sahabat MQ, kini kita memasuki awal tahun baru hijriyah. Lalu, bagaimana cara Islam menyambut bulan muharram?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (Hadits Riwayat Muslim)
Sahabat MQ, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits ini:
Pertama, bulan muharram adalah bulan yang mulia. Hal ini karena, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutnya sebagai syahrullah atau Bulan Allah.
Kedua, bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagai bulan haram, selain bulan Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Di mana Allah melarang dengan lebih keras hamba-nya untuk berbuat zhalim pada dirinya sendiri dengan segala bentuk. Di antaranya; meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan melaksanakan kewajiban yang diperintah-Nya.
Puasa Asyura’
Di bulan muharram juga, kita disunnahkan untuk melakukan puasa asyura’ pada hari ke sembilan dan ke sepuluh bulan muharram.
keutamaan puasa asyura’ adalah apabila seorang hamba melakukan puasa asyura’ dengan ikhlas, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya.
Sebagaimana hadits dari Abu Qatadah radhiyallahu’anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasanya seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasululah shallallahu alaihi wasallam mengenai puasa asyura’. maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, “aku berharap Allah menghapus dosa-dosaku selama satu tahun sebelumnya.”
Menyikapi Tahun Baru Hijriyah
Sahabat MQ, dalam menghadapi tahun baru hijriyah, sebagian kaum muslimin salah dalam menyikapinya. Bila pergantian tahun masehi disambut begitu meriah, mengapa kita selaku umat islam tidak menyambut tahun baru islam semeriah tahun baru masehi dengan sebuah amalan?
Satu hal yang harus kita ingat, sudah semestinya kita mencukupkan diri dengan ajaran Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Jika mereka tidak melakukan amalan tertentu dalam menyambut tahun baru hijriyah, sudah sepatutnya kita pun mengikuti mereka dalam hal ini.
Sahabat MQ, menyambut tahun baru hijriyah bukanlah dengan memperingatinya dan memeriahkannya. Namun, yang harus kita ingat ialah, dengan bertambahnya waktu, makin dekat pula kita dengan kematian. Sungguh hidup di dunia hanya sesaat.
(Konten ini disiarkan dalam program Mozaik Islam, setiap Sabtu-Ahad pukul 17.00 WIB)