Anak adalah sebuah karunia yang Allah swt berikan kepada suatu keluarga, banyak pasangan rumah tangga yang menantikan dan mendambakan akan kehadiran seorang anak. Karena hadirnya seorang anak dalam suatu hubungan rumah tangga, adalah perekat hubungan jalinan rumah tangga.
Dengan diberikan suatu keturunan dalam suatu pernikahan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri tersebut, karena dengan nya suatu pasangan suami istri memiliki keturunan yang dapat meneruskan cita-cita dan harapan dari keluarga tersebut. Namun tak jarang kehadiran sosok seorang anak yang menjadi dambaan ribuan pasangan suami istri yang Allah uji dengan belum dikaruniai seorang anak, ada saja bahkan banyak anak yang justru kurang mendapatkan perhatian dari orang tua atau keluarganya.
Faktor penyebab kurangnya perhatian orangtua kepada anaknya
Faktor penyebabnya mungkin karena si orang tua sibuk dengan dunia kerjanya sendiri. Yang mungkin tujuannya baik, kerja kerasnya itu semata karena ingin membahagiakan anaknya dengan memenuhi segala keinginannya dan kebutuhannya, tetapi melupakan akan perhatiaan dan kasih saying dari seroang ibu dan ayah terhadap anak tersebut. Namun yang diinginkan seorang anak tidak hanya dibekali materi yang segala keinginan dan kebutuhannya dipenuhi saja, tetapi kasih sayang dan perhatian dari orang tua adalah kunci utama kebahagian dari seorang anak.
Anak adalah amanah atau titipan dari Allah swt
Anak adalah amanah atau titipan dari Allah swt, yang tidak semua orang mendapatkan amanah tersebut, maka berbahagialah dan bersyukurlah ketika kita diamanahi seorang anak oleh Allah swt dengan senantiasa memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan yang sesuai ajaran agama islam terhadap anak tersebut. Jangan samapai seorang anak menjadi berandal bahkan melakukan hal-hal yang tak senonoh, karena lepasnya perhatian dan pendidikan dari orangtuanya.
Baik buruknya seorang anak itu berawal dari asuhan keluarganya
Keluarga madrasah pertama bagi seorang anak, apakah anak tersebut mendapatkan kasih sayang yang maksimal dari orang tuanya, mendapatkan perhatian dan pendidikan dari orang tuanya, itu sangat mempengaruhi terhadap sifat atau karakter seorang anak. Karena pendidikan pertama yang mengarahkan sikap dan sifat seorang anaka itu adalah keluarga, dan diantara keluarga yang paling dekat dengan si anak adalah ibu dan bapaknya.
Walaupun tidak semuanya demikian, karena yang menakdirkan baik buruknya sifat si anak adalah Allah swt. Namun ketika kita sebagai orang tua tidak bisa memberikan perhatian sepenuhnya kepada anak-anak kita, dikarenakan tanggung jawab kita di luar (pekerjaan kita), minimalnya kita harus mengoptimalkan memperhatikan dan mendidiknya ketika sudah berada di rumah, dan sebagai orang tua yang diamanahi kerja di luar, minimalnya harus mengethui kondisi sikis seorang anak, agar kedepannya sedikit dapat mengantisipasi jika seorang anak merasa tidak diperhatikan dan melampiaskan dengan tingkah-tingkahnya yang menjengkelkan.
7 tanda anak yang kurang mendapat perhatian kita sebagai orang tua
Berikut 7 tanda anak yang kurang mendapat perhatian kita sebagai orang tua:
- Anak suka bikin ulah untuk membuat marah dan jengkel kita orang tuanya
- Anak pemurung, pendiam, melamun dan ketika ditanya tidak mau jawab
- Anak curhatnya ke orang luar/non keluarga seperti teman, guru dan tetangga
- Anak sering mengungkapkan rasanya dengan cara bikin status galau, coretan melow dan umpatan koboy
- Anak menarik diri dari keramaian keluarga, acara keluarga dan menjauh dari anggota-anggota keluarga terdekatnya
- Anak kehilangan minat, jadi pemalas, tidak semangat, dan apatis/cuek terhadap berbagai tugas, kegiatan juga kepada orang-orang
- Anak sudah mulai menunjukan depresi dengan bad mood, emosional, sensitif, sedih, hampa bahkan sampai mengamuk bahkan karena masalah-masalah sepele.
Jika 7 hal tersebut sudah mulai terindikasi kepada anak kita.Maka sebelum terlambat, segeralah introspeksi diri, istigfari, perbaiki diri, kaji ilmu psikologi perkembangan anak, berusaha untuk lebih dekat lagi dengan anak.
Sebagaimana rasululullah saw bersabda:
…إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ…
“…sesungguhnya bagi rabb-mu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak, maka penuhilah semuanya….” (HR Bukhari).
Dan terpenting segera dekatkan diri dan keluarga kepada allah swt. In syaa allah hubungan kita dengan anak kita akan kembali hangat dan anak akan kembali semangat dalam berprestasi dan taat. Aamiin