Sahabat MQ, rahim yang bermasalah dapat mempengaruhi sistem reproduksi wanita. Kondisi rahim yang bermasalah biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut; nyeri perut saat haid, siklus haid tidak teratur, pendarahan vagina yang tidak normal atau berat, keputihan yang tidak normal, hingga nyeri di panggul.
Oleh karena itu, berikut beberapa penyebab yang menimbulkan ciri-ciri rahim bermasalah.
Pertama, prolaps uteri atau rahim turun
Kondisi ini terjadi ketika otot dan ligamen yang menopang rahim pada tempatnya melemah, yang memungkinkan prolaps uteri alias rahim turun di dekat kandung kemih.
Sebagian besar wanita mengalami prolaps rahim ringan hingga sedang, seiring bertambahnya usia. Gejala yang paling umum dari prolaps uteri adalah memiliki keinginan berkemih yang kuat dan kebocoran urine. Pada kasus yang berat hal ini bisa menyebabkan rasa sakit.
Kedua, fibroid atau mioma uteri
Fibroid adalah pertumbuhan jaringan yang bersifat non-kanker di dinding rahim atau lapisan rahim. Terkadang, fibroid menempel di bagian luar rahim. Pertumbuhan jaringannya dapat berukuran seperti kacang polong atau bahkan lebih besar dari jeruk.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti; perdarahan hebat atau berkepanjangan (di antara atau selama menstruasi), nyeri atau tekanan panggul, nyeri punggung, nyeri saat berhubungan, dan kesulitan untuk hamil.
Ketiga, endometriosis
Ketika mengalami endometriosis, jenis jaringan yang sama juga akan tumbuh melapisi rahim di bagian lain dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan jaringan parut menumpuk di sekitar organ yang terkena.
Ciri-ciri masalah rahim ini termasuk nyeri menstruasi yang berat, pendarahan atau bercak yang tidak teratur, nyeri selama atau setelah berhubungan intim, nyeri di perut atau usus, hingga nyeri saat buang air kecil dan buang air besar.
Sahabat MQ, jika ada keluhan yang berkaitan dengan rahim, maka jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
(Konten ini disiarkan untuk segmen “MQPedia” setiap Senin-Jum’at pukul 08.30 WIB)
