Sahabat MQ, apakah anda pernah menemui anak balita yang tantrum atau agresif? Bagaimana cara menghadapinya? Semoga tips ini dapat bermanfaat untuk anda.
- Tetaplah tenang
Karena berteriak, marah, atau memukul tidak membantu anak dalam mengurangi kebiasaan buruknya. Melihat anda dapat mengontrol emosi justru menjadi salah satu langkah mengajarinya bagaimana cara mengontrol emosi.
- Segera respon kesalahannya
Segera merespon saat si kecil bertindak agresif. Jangan menunggu sampai ia memukul kakaknya sebanyak tiga kali baru anda katakan “cukup! Tidak boleh lagi.” Anak harus segera tahu saat ia melakukan kesalahan.
- Berikan penjelasan singkat
Misalnya, ketika si kecil memukul temannya, cukup ucapkan “jangan memukul, dipukul itu sakit”. Penjelasan ini lebih mudah dipahami oleh anak usia balita.
- Ajarkan untuk meminta maaf
Arahkan anak untuk meminta maaf setelah ia memukul seseorang. Awalnya ia akan melakukannya dengan tidak ikhlas, tapi itu tak apa, yang penting anak akan terbiasa untuk meminta maaf setelah ia menyakiti orang lain.
- Berilah apresiasi
Misalnya ketika si kecil meminta untuk meminjam bola teman tanpa merebutnya, puji dia dengan mengatakan “anak ummi hebat sekali, terima kasih sudah meminta izin”. Dengan ini dia akan mengerti bahwa menggunakan bahasa verbal berefek lebih baik daripada tindakan agresif.
- Ajaklah untuk beraktivitas fisik
Tenaga yang tak tersalurkan bisa menjadi salah satu faktor penyebab ia tantrum atau agresif. Ajaklah ia bermain di sekitar rumah, berenang, main bola, dan aktivitas fisik lainnya.
(Konten ini disiarkan dalam segmen MQPedia, setiap Senin-Jumat pukul 08.30 WIB)