Sahabat MQ Kebahagiaan itu sangat sederhana, hanya perlu memahami bahwa kebahagiaan adalah permainan perasaan yang kita ciptakan dalam hati. Dengan demikian, kebahagiaan akan tercipta dalam diri kita. Bagaimana kita memainkan dan memilih perasaan kita, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan dalam kondisi apapun. Kita harus dapat menstabilkan perasaan, karena perasaan yang kurang bahagia sering kali muncul ketika kita memaksakan keadaan agar sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Kebahagiaan tidak bisa berasal dari luar diri kita. Pikiran dan pola pikir setiap hari harus diarahkan untuk merasakan kebahagiaan yang dimulai dari dalam diri, salah satunya dengan mensyukuri apa yang kita rasakan hari ini. Kebahagiaan adalah bonus, dan yang seharusnya dicari untuk memperoleh kebahagiaan adalah ketenangan atau rasa tenang, karena ketika merasa tenang, kita akan lebih kreatif dan inovatif.

Jika ingin Bahagia 

  1. Melihat Hal-Hal Kecil: Jika ingin bahagia, perhatikanlah hal-hal kecil yang kita lihat atau rasakan. Hal-hal kecil tersebut dapat membawa rasa tenang dan kebahagiaan.
  2. Berbagi dan Menghargai: Kebahagiaan juga dapat diperoleh dengan melihat orang lain bahagia, berbagi, dan menghargai apa yang sudah ada dalam hidup.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْۗ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا

الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

in aḫsantum aḫsantum li’anfusikum, wa in asa’tum fa lahâ, fa idzâ jâ’a wa‘dul-âkhirati liyasû’û wujûhakum wa liyadkhulul-masjida kamâ dakhalûhu awwala marratiw wa liyutabbirû mâ ‘alau tatbîrâ

Artinya: Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.(Qs. Al-Isra:7)

  1. Memberikan Senyuman: Berikan sedekah senyum ketika bertemu dengan orang lain, karena senyuman akan membekas, menyehatkan tubuh, dan menyegarkan pikiran.
  2. Fokus pada Hal Positif: Fokuslah pada hal-hal yang baik dan positif, karena hal ini akan cenderung membuat kita lebih bahagia.
  3. Membangun Paradigma Positif: Bangunlah paradigma positif dalam memandang kehidupan, sehingga kita dapat hidup dengan lebih bahagia, maka Nabi mengajarkan jika ada hal-hal yang menyenangkan harus kita syukuri dengan kalimat 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Alhamdulillahilladzi Bi Nimatihi Tatimmush Shalihat

Artinya :”Segala puji bagi Allah, dengan kenikmatan dari-Nya menjadi sempurna semua amal kebaikan.

Dan jika ada hal-hal yang tidak menyenangkan 

الْحَمْدُلِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَال

 “Alhamdulillah ala kulli hal”
Artinya: “Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan”. 

Narasumber: Inspirasi Pagi – Bincang Motivasi
Program: dr. Ramadhanus – Trainer PPA Institute