Kalau kita menghendaki keagungan yang tidak akan sirna maka jangan cari keagungan dengan keagungan yang sirna. Oleh karenanya, ketika kita ingin diberikan kecukupan nikmat lahir dan batin, fisik dibuat nikmat pada taat, hati dibuat cukup dengan janji dan jaminan Alloh, maka tidak ada sandaran bagi kita selain Alloh swt. Maka ketahuilah Alloh lah yang telah mendapatkan nikmat lahir dan batin.
Nikmat yang sesungguhnya
Kita biasanya mengartikan nikmat lahir itu sehat, penampilan indah, sebetulnya nikmat lahir yang sesungguhnya tubuh ini nikmat dalam menikmati segala amalan yang mendekatkan diri kepada Alloh, serta nikmat batin itu atinya puas dengan janji Alloh, karena idak ada janji Alloh yang meleset.
Ketika Alloh memberikan kepada kita kenikmatan, maka hendaklah kita bersyukur dan ketika Alloh memberikan kesusahan, kitapun harus bersabar. Bagi kita bukan kejadian yang penting, tetapi bagaimana kita menyikapi kejadian itu, karena hidup ini adakalanya gembira sedih, susah senang, sukses gagal, dan itulah kehidupan pasti seperti itu.
ketika hati dimudahkan taat kepada Alloh itu merupakan kenikmatan yang sesungguhnya. Untuk apa bisnis maju tapi kurang taat kepada Alloh? Karena ketika kita diberikan karunia harta yang melimpahpun, tetapi hati kita tidak dibuat tenang, maka tidak akan ada kebahagiaan pada diri kita, yang ada kita hanya mengumbar napsu, yang ujujngnya kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan. Maka hendaknya kita jangan iri terhadap orang yang mendapat dunia, namun irilah terhadap orang yang teguh terhadap Alloh swt.
Sebaik-baiknya meminta, hanyalah kepada Allah swt
Dalam kitab Al Hikam no 85 dikatakan :”Sebaik-baiknya yang harus engkau minta dari Alloh, ialah bisa mengerjakan apa-apa yang Alloh perintahkan kepadamu. ”
Maka dari itu, mintalah kepada Alloh yang terbaik menurut Alloh swt, karena yang terbaik menurut Allah pasti itu terbaik bagi kita. Tidak ada yang lebih penting selain ridho Alloh, asalkan Alloh ridho segalanya bisa didapatkan.
Alloh swt senang terhadap orang yang bertobat maka bertobatlah kepada Alloh swt, minta yang Alloh suka terlebih dahulu, sebelun kita meminta apa yang kita suka. Kalau yang kita inginkan tidak terkabul maka tidak apa-apa, yang terpenting apa yang Alloh suka kita telah memenuhinya, karena yang kita minta belum tentu Alloh ridho tetapi yang Alloh suka itu tentu baik untuk kita.
Ditangan Allahlah apa yang menjadi harap dan keinginan kita
Sungguh hanya ditangan Allahlah apa yang menjadi harap dan keinginan kita, maka apabila kita memiliki dan harapan sesuatu, mintalah Allah menghendaki apa yang menjadi keinginan kita. Karena tak ada yang dapat menentang terhadap apa yang telah Allah kehendaki. Sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS Al imran ayat 26 :
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Ketika setiap kehendak itu ada dalam genggaman Allah swt, bukan berarti kita pasrah begitu saja, melainkan kita hendaklah berikhtiar semaksimal mungkin untuk meraih harapan kita. Setiap segala sesuatu memang sudah Allah takdirkan jauh sebelum kita lahir ke dunia, namun disini Allah memberikan lading amal untuk berikhtiar, meskipun ikhkita belum tahu ikhtiar kita dapat merubah takdir kita, namun kehendak Allah yang dapat merubah semuanya, dan Allah dapat berkehendak terhadap apa yang kita inginkan ketika kita benar-benar memintanya, beriktiar semaksimal mungkin dan meyakininya, bahwa Allah lah zat yang maha berkehendak.