Mesir merupakan salah satu negara yang dikenal dengan sungai Nil nya, dan juga bumi Allah tempat dimana peradaban Islam mengakar kuat di sana sehingga menghadirkan pengalaman Ramadhan yang berkesan. Diketahui Mesir adalah negara yang terletak di belahan utara benua Afrika.
Islam masuk ke mesir dibawa oleh seorang panglima sekaligus sahabat rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan termasuk rasul. Sahabat MQ ada yang mengenal dengan sosoknya? ya, Amru bin Ash yang memimpin yang memimpin pasukan Muslim hingga Libya.
Ia berhasil menaklukkan mesir pada tahun 641 masehi. Negara yang dijuluki bumi para nabi ini memiliki 90% penduduk penganut muslim dari total jumlah penduduknya. Kita pun dapat menjumpai banyak budaya menarik selama bulan ramadan disini.
Setiap bulan Ramadan datang di Mesir pasti bertepatan dengan musim panas yang cukup menantang bagi orang Indonesia. Pasalnya panas yang terjadi bisa hampir mendekati 42 derajat celcius. Ditambah lagi dengan panjangnya siang dan pendeknya malam musim panas tiba, waktu subuh Mesir tiba pada jam 3 subuh.
Sahabat MQ puasa di Mesir bukan menahan hawa nafsu saja melainkan melawan hawa panas yang sangat menyengat. Satu tips yang tidak pernah luput yang selalu diterapkan dari orang-orang Indonesia ialah minum air putih sebanyak-banyaknya di malam hari dan minum segelas air hangat sebelum waktu imsak. Air hangat berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa lemak makanan yang tersangkut di tenggorokan karena tidak jarang tubuh akan merasakan haus saat puasa padahal di malam harinya sudah cukup banyak minum air putih. Air hangat yang diminum sebelum menjelang imsak adalah solusinya
Selalu ada hikmah dibalik perjuangan yang hadir. Untuk menggambarkan jerih payah puasa di negara yang terletak di benua Afrika ini. Sebabnya setiap sore hari menjelang berbuka hampir setiap tempat digelar penyajian Maidaturrahman atau hidangan Tuhan. Inilah hidangan yang mampu menjawab perjuangan sebagai kepastian dari penantian waktu berbuka.
Dikutip dari artikel hidayatullah.com “Ketika bulan Ramadan tiba banyak sekali Maidaturrahman yaitu hidangan buka puasa berupa daging atau ayam goreng, sup kacang hingga sayur”. Biasanya Maidaturrahman yang disediakan untuk ratusan orang ini terletak di pinggir jalan atau masjid dan jika anda belum tahu ternyata tradisi ini sudah ada semenjak dahulu kala sehingga Ramadhan di Mesir tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya Maidaturrahman.
Hidangan Tuhan ini disediakan oleh para muslimin atau donatur secara cuma-cuma bahkan tidak jarang beberapa petugas penyelenggara memaksa pejalan kaki yang berlalu-lalang di sekitar area untuk ikut serta berbuka puasa bersama-sama tidak terkecuali mahasiswa asing. Sebagaimana kita tahu dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam beliau menjelaskanbahwa “Keutamaan memberi makan seseorang yang berpuasa adalah mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”(H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Untuk itu tidak perlu cemas berbuka dengan apa, cukup bermodalkan jalan kaki hampir setiap 300- 500 meter kita dapat menemui bangunan atau tenda meja serta kursi yang sudah berderet rapi sebagai tempat hidangan Tuhan disediakan. Bagi mahasiswa yang sedang merantau atau mencari ilmu di Mesir ini merupakan rezeki dan kesempatan yang paling ditunggu saat Ramadhan tiba. Bagaimana tidak, di samping hidangan yang enak dan menyenangkan adanya Maidaturrahman bisa menghemat pengeluaran sebagai mahasiswa.
Selain tantangan hawa panas di siang hari Ramadhan di Mesir memiliki waktu malam yang sangat singkat yaitu hanya 9 jam dan tidak ada peringatan waktu Imsak sebagaimana di Indonesia. Setiap selesai sahur biasanya orang-orang akan langsung melihat kalender Imsakiyah yang berlaku tapi faktanya setiap hari bulan Ramadan di Mesir adalah waktu subuh yang semakin maju dan maghrib yang semakin mundur sehingga waktu berpuasa semakin panjang.
Keunikan kedua dari Ramadahn di Mesir adalah banyaknya dermawan mesir yang membagikan musa’adah atau bantuan berupa uang. Sahabat MQ biasanya bantuan uang ini diberikan kepada mahasiswa asing. Orang Arab secara umum khususnya orang Mesir emang terkenal sebagai orang yang pemurah terutama pada bulan suci ramadhan dan tentu saja hal ini yang paling banyak digandrungi oleh mahasiswa asing. Biasanya para dermawan akan membagikan musa’adah di tempat-tempat masjid atau di tempat lainnya bantuan uang yang diberikan oleh mereka pun bervariasi.