Sahabat MQ, kita semua tentu menginginkan pemimpin yang baik dan saleh. Namun, dari manakah kita bisa melihat kesalehan pada diri seseorang?
1. Memiliki Sifat sebagai Pembina
Seorang pemimpin harus memiliki sifat sebagai seorang pembina. Sifat inilah yang dipraktekkan oleh Rasulullah dan para khalifah setelahnya.
Tidak hanya menjadi sosok yang disegani dengan perintah dan kewibawaannya, namun juga dihargai sebagai sosok pembina dan pendidik yang mengajarkan bawahan dan rakyat yang dipimpinnya akan nilai-nilai keimanan, ibadah, dan akhlak yang baik.
Hal ini bukan berarti bahwa seorang pemimpin harus berasal dari kalangan ulama, namun sekedar mengisyaratkan bahwa seorang pemimpin teladan tidak pantas jahil dan bersikap masa bodoh dengan ajaran-ajaran pokok islam.
2. Bersikap Sederhana dan Rendah Hati
Seorang pemimpin juga harus bisa bersikap sederhana dan rendah hati. Artinya tidak menjadikan jabatannya sebagai batu loncatan untuk bermewah-mewahan dan menyombongkan diri, apalagi memperkaya diri lewat korupsi dan penyelewengan kekuasaannya.
Pilihlah pemimpin yang menanamkan prinsip bahwa keutamaan dan ketinggian derajat hakiki manusia ditentukan oleh takwa dan imannya, bukan jabatan dan pangkatnya.
3. Jujur, Amanah, dan Adil
Seorang pemimpin juga harus bersikap jujur, amanah, dan adil. Ia adalah kewajiban utama seorang pemimpin. Mereka yang adil, jujur, dan amanah merupakan salah satu dari tujuh golongan yang akan diberikan naungan oleh allah di akhirat kelak, di mana saat itu tidak ada naungan selain naungan-Nya. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam hadis populer yang diriwayatkan oleh muttafaq ‘alaihi.
4. Sinkron antara Ucapan dan Perbuatan
Seorang pemimpin ialah yang bersinergi antara ucapan dan perbuatannya. Pada dasarnya, pemimpin yang teladan adalah yang berhasil menanamkan prinsip keberhasilan dalam diri pribadinya sendiri, yaitu mensinergikan antara ucapan dengan perbuatan dan tindak tanduknya, tidak menjadi sosok munafiq yang hanya bermanis kata.
5. Saleh dan Mushlih
Sifat yang paling penting, seorang pemimpin haruslah shalih dan mushlih. Tidak cukup untuk menjadikan seseorang sebagai pemimpin teladan yang sukses dan ideal jika sifat saleh atau taqwa yang ada dalam dirinya, tidak dibarengi dengan sifat seorang mushlih ( urut andil dalam melakukan perbaikan di tengah-tengah masyarakat).
Seorang pemimpin yang saleh dan mushlih ini, tentu tidak akan menyalahgunakan jabatan yang dipikulkan padanya, karena tujuan utamanya menjadi pemimpin adalah demi memperbaiki dan mengatur kehidupan masyarakat dengan penuh keikhlasan.
Seperti itulah seharusnya seorang pemimpin sejati dalam kepemimpinannya. Meniatkan diri untuk ibadah dan memberikan manfaatkan seluas- luasnya untuk kemaslahatan rakyat.
Melalui pemilu, semoga terpilih pemimpin yang dapat melayani dan mengantarkan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan penuh berkah.
(Konten ini disiarkan dalam Segmen Mozaik Islam, setiap Sabtu – Ahad pukul 17.00 WIB)