Sahabat MQ, bagaimana orang tua memberikan peran terbaiknya untuk menjadikan setiap proses menuju akad sebagai amal ibadah yang berkah?

1. Mulai dari usia pra-baligh (7 tahun pertama)
Tegaskan tauhid pada buah hati kita: Manusia telah Allah ciptakan demhan sebaik-baiknya. Namun, jika ia tidak waspada, maka ia dapat terjerembab ke tempat yang sehina-hinanya, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh. Allah berfirman :

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.”  (Qs. At-Tin: 4-6)

2. Berikan motivasi
Laki- laki dan perempuan yg ingin mendapatkan kehidupan yg baik dan balasan yg lebih baik maka ia harus beramal saleh. Allah berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Barangsiapa mengerjakan AMAL SHALEH, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan BERIMAN, maka pasti akan Kami berikan kepadanya KEHIDUPAN YANG BAIK dan akan Kami beri BALASAN dengan pahala YANG LEBIH BAIK dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. An-Nahl: 97)

Amal salih adalah amal yang mengikuti petunjuk Allah (Al-Quran) dan sunnah Nabi-Nya. Artinya, amal salih adalah setiap amal yang disyariatkan oleh Allah dan Nabi, baik itu amal yang wajib maupun yang sunnah. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/566).

Syaikh As-Sa’di menuturkan, “Amal salih Ini mencakup seluruh perbuatan baik lahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, yang wajib dan yang dianjurkan” (Tafsir As-Sa’di, 7/633).

Sahabat MQ, dua rukun sebagai syarat diterimanya amal adalah ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasul, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Kahfi ayat 110 :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya.”

Materi ini disampaikan oleh Umi Ikeu Hikmawati dalam Program Inspirasi Keluarga pada 12 Mei 2022 di Radio MQFM Bandung.