Menuntut Ilmu Jalan Menuju Takwa dan Kemuliaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa kewajiban mencari ilmu tidak terbatas pada kalangan tertentu. Setiap muslim, kapan pun dan di mana pun, memiliki tanggung jawab untuk menuntut ilmu sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat.
Ilmu yang Mengantarkan kepada Takwa
Syekh Az-Zarnuji menjelaskan bahwa ilmu sejati adalah ilmu yang mengantarkan seseorang menuju takwa. Ilmu yang benar bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperbaiki amal dan menumbuhkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya ialah para ulama.”
(QS. Fathir [35]: 28)
Artinya, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menumbuhkan kesadaran spiritual, bukan sekadar logika dan hafalan.
Adab: Pondasi Ilmu yang Berkah
Salah satu pesan penting dalam Kitab Ta’lim Muta’allim adalah pentingnya adab sebelum ilmu. Syekh Az-Zarnuji menegaskan,
“Man la adaba lahu laa ‘ilma lahu” — siapa yang tidak beradab, maka hakikatnya ia tidak berilmu. Adab mencakup sopan santun kepada guru, niat yang ikhlas, kerendahan hati, dan kesungguhan dalam belajar. Orang yang berilmu namun tidak berakhlak, akan kehilangan keberkahan dari ilmunya. Karena itu, belajar akhlak dan adab harus menjadi langkah pertama sebelum menekuni disiplin ilmu lainnya.
Tahapan Ilmu Menuju Kematangan Spiritual
Dalam kitab ini, Syekh Az-Zarnuji menjelaskan beberapa tahapan dalam menuntut ilmu:
1. Ilmu Adab (Ilmul Hal)
Menuntut ilmu dengan niat ikhlas, menghormati guru, dan menjaga kesopanan dalam belajar.
2. Ilmu Ibadah
Mempelajari tata cara ibadah dengan benar agar amal diterima Allah, seperti wudu, salat, zakat, puasa, dan haji.
3. Ilmu Hati (Manajemen Qalbu)
Menata hati agar dipenuhi dengan sabar, syukur, rida, tawakal, dan takut kepada Allah.
4. Ilmu Akhlak
Menumbuhkan sifat dermawan, rendah hati, dan berani dalam kebenaran; serta menjauhi kesombongan dan kebakhilan.
Melalui tahapan-tahapan ini, seorang penuntut ilmu akan mencapai derajat takwa dan kemuliaan. Allah berfirman:
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara kamu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah [58]: 11)
Dalam Islam, proses belajar tidak dibatasi oleh usia. Pepatah Arab mengatakan, “Utlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” — tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat.
Belajar bisa dilakukan di mana saja: di pesantren, sekolah, masjid, majelis ilmu, bahkan di rumah. Orang tua pun menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Program: Inspirasi Malam – Kajian Ahklak
Narasumber: Ustadz Olis Abdul Kholis
Penyiar: Zaeni