Sahabat MQ di dalam Al-Qur’an, surat Yusuf ayat 53 Allah berfirman:
۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٥٣
Artinya: “Aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini merupakan pengakuan Nabi Yusuf ‘alaihis salam bahwa dirinya memiliki nafsu. Dalam konteks ini, Allah mengingatkan kita bahwa nafsu merupakan kendaraan setan yang dapat membawa manusia kepada keburukan jika tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah, karena rezeki dan ketetapan-Nya telah ditentukan, sehingga pengendalian nafsu adalah bagian dari menjaga keimanan.
Macam-Macam Nafsu yang Harus Diatasi dan Cara Mengatasinya
Berikut adalah beberapa jenis nafsu yang perlu diatasi agar manusia tidak terjerumus dalam keburukan:
- Nafsu Malas
Nafsu malas, terutama dalam hal belajar agama, membuat iman seseorang menjadi lemah. Cara memerangi malas adalah dengan berdoa, misalnya dengan doa:
“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal”
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan).
- Nafsu Amarah
Nafsu ini membuat seseorang mudah marah, tersinggung, atau berkata-kata yang menyakiti orang lain. Mengendalikan amarah dapat dilakukan dengan berwudhu, mengingat Allah, atau diam sejenak sebelum berbicara.
- Nafsu Balas Dendam
Nafsu ini mendorong seseorang untuk membalas perbuatan buruk orang lain. Islam mengajarkan untuk memaafkan dan bersabar, karena balasan terbaik hanya milik Allah.
- Nafsu Syahwat
Nafsu ini mengarah pada godaan terhadap hal-hal yang diharamkan. Pengendalian syahwat dapat dilakukan dengan menjaga pandangan, berpuasa, dan meningkatkan keimanan melalui ibadah.
- Nafsu Hobi
Hobi yang berlebihan bisa membuat seseorang mengabaikan ibadah. Jangan sampai hobi menggeser prioritas untuk mendekatkan diri kepada Allah. Seimbangkan hobi dengan kewajiban sebagai seorang hamba.
- Nafsu Kekuasaan
Nafsu untuk mengejar kekuasaan sering kali membuat seseorang lalai akan hakikat kehidupan. Islam mengajarkan untuk menjadikan amanah sebagai tanggung jawab, bukan sarana untuk mencari keuntungan pribadi.
- Nafsu Tidak Pernah Merasa Cukup
Seseorang yang selalu merasa kurang akan sulit merasa bahagia. Sikap qana’ah (menerima apa yang ada) adalah kunci untuk mengendalikan nafsu ini. Rasulullah mengajarkan bahwa kekayaan sejati adalah hati yang selalu merasa cukup.
- Nafsu Hasud atau Dengki
Hasad membuat seseorang sulit menerima kebahagiaan orang lain. Islam mendorong kita untuk memohon perlindungan dari penyakit hati ini melalui doa dan memperbanyak dzikir.
- Nafsu Sombong
Kesombongan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Ingatlah bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, sehingga tidak ada alasan untuk menyombongkan diri.
- Nafsu Berlebihan
Berlebihan dalam segala hal, seperti bicara, berpikir (overthinking), atau bahkan ibadah yang melampaui batas hingga mengabaikan kewajiban lain, adalah bentuk nafsu yang harus dikendalikan. Islam mengajarkan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan.
Kesimpulan
Nafsu adalah ujian yang diberikan kepada manusia untuk menguji keimanan dan ketakwaan. Dengan mengenali dan mengendalikan berbagai jenis nafsu ini, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat. Mari kita berlindung kepada Allah dari bahaya nafsu yang menyesatkan dan selalu berupaya menjadi hamba yang bertakwa.
Program: Kajian MQ Pagi
Narasumber: KH Abdullah Gymnastiar