Sebaik-baik permintaan kita kepada Alloh swt adalah apa yang Alloh perintahkan kepada kita, karena apa yang Allah perintahkan dan Allah larang pasti ada hikmah yang tersirat dan pasti ada kebaikan bagi hamabanya, oleh karenanya adanya perintah Alloh dan ada larangan Alloh itu ujian bagi hambanya. Apakah ia taat atas apa yang Allah perintahkan dan Allah larang terhadapnya, atau kah mengingkarinya. Yang padahal yakin terdapat kebaikan terhadap apa yang Allah perintahkan dan Allah larang kepada hambanya. Dia yang paling tahu apa yang terbaik buat kita, Alloh swt tahu kita ingin bahagia dan Dia pencipta bahagia, Alloh tahu kita ingin mulia dan Dia yang memiliki kemuliaan, Alloh tahu kita ingin selamat dunia akhirat dan Dialah penyelamat bagi setiap orang.
Semua kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala disimpan pada perintahnya, dan Alloh swt menguji dengan nafsu, sedangkan nafsu tidak suka dengan yang Alloh perintahkan. Semua yang akan membuat kita sengsara itu ada dalam larangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Yang membuat kita semakin kuat untuk mengikuti nafsu itu adalah bisikan setan, yang mana setan itu lemah, hanya bisa membisikan dan kendaraannya itu nafsu.
Tipu daya syetan terhadap manusia
Sedih karena tidak dapat melakukan suatu amal ibadah yang disertai rasa malas untuk melakukannya itu satu tanda bahwa ia terperdaya atau tertipu oleh setan. Orang-orang yang menyesal dengan kehilangan amalnya itu harus ada upaya nebus dengan amal-amal yang lebih banyak, jika hanya menyesal dan sedih tanpa melakukan tindakan amal lainnya itu tandanya tertipu oleh tipu daya setan. Sedangkan Jika kita ingin benar-benar dilindungi Alloh dari tipu daya setan kata kuncinya adalah keikhlasan, berbaik sangkalah terus kepada Alloh agar kita tertutup peluang berharap kepada selain Alloh, makin ikhlas makin terjaga.
Sebagaimana Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surat Al Hijr ayat 36 sampai dengan 40 :
قَاإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ ﴿٤٠﴾لَ رَبِّ فَأَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿٣٦﴾ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ ﴿٣٧﴾إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْوَقْتِ ٱلْمَعْلُومِ ﴿٣٨﴾قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٣٩﴾
Artinya :
“Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.” Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).” Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (Q.S Al Hijr 36-40)
Berlindung, berharap, bergantung, meminta tolong hanya kepada Alloh Subhanahu Wa Taála
Sahabat mq yang baik, kita harus benar-benar selalu berlindung, berharap, bergantung, meminta tolong kepada Alloh Subhanahu Wa Taála. Karena dialah pemilik diri kita, penguasa dan penggenggam diri kita. Apapun yang Dia kehendaki terjadi pada diri kita pasti akan terjadi. Dan Dia lah yang menguasai segala kejadian, tidak ada segala musibah yang terjadi dan nikmat yang datang kecuali atas izin dari Alloh Taála karena Dialah Alloh yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Jika kita berusaha untuk pasrah dan patuh kepada-Nya. Alloh pasti mengatur segala urusan kita dan memberikan takdir yang terbaik kepada kita. Semoga kita termasuk kepada orang-orang yang senantiasa bermujahadah, berikhtiar sebaik mungkin sebari istiqomah untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu Wa Taála.