Sahabat MQ gangguan sulit tidur atau insomnia berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk konsentrasi, kinerja kognitif, dan emosi, seperti meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung). Insomnia bukan sekadar masalah kecil, melainkan isu serius yang terjadi di banyak negara, baik maju maupun berkembang. Secara ekonomi, gangguan tidur ini juga memiliki dampak yang signifikan. Di Indonesia, biaya yang dikeluarkan untuk obat tidur sangat tinggi, dan secara global, pasar obat tidur mencapai lebih dari 66 triliun rupiah per tahun hanya untuk menangani masalah ini.
Kriteria Insomnia
Menurut American Psychiatric Association, terdapat tiga kriteria utama insomnia:
- Kesulitan untuk memulai tidur – Seseorang ingin tidur tetapi tidak merasa mengantuk, bahkan setelah berbaring selama lebih dari 30 menit.
- Kesulitan mempertahankan tidur – Terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tidur.
- Bangun terlalu awal – Tidur larut malam, misalnya pukul 12 malam, tetapi terbangun lebih awal dan tidak bisa tidur kembali.
Jika ketiga kondisi ini terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu selama satu bulan, maka kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai insomnia. Insomnia sendiri memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
Pentingnya Tidur bagi Kesehatan
Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses penting, seperti:
- Regulasi hormon, termasuk melatonin yang membantu mengatur siklus tidur dan kortisol yang berkaitan dengan stres.
- Pemulihan metabolisme, termasuk proses pembuangan zat sisa tubuh.
- Perbaikan sel dan sistem imun, yang membantu tubuh melawan bakteri dan virus.
Jika seseorang mengalami gangguan tidur, maka sistem pertahanan tubuh dapat menurun, meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi dan gangguan metabolisme seperti prediabetes serta hipertensi akibat ketidakseimbangan hormon.
Dampak Psikologis dan Kognitif
Insomnia juga memiliki dampak psikologis yang serius. Penyebab utama insomnia adalah kecemasan, yang menyumbang sekitar 40% kasus. Sebaliknya, insomnia juga dapat memperburuk kecemasan, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus. Selain itu, penggunaan obat tidur dalam jangka panjang memiliki risiko, seperti:
- Penurunan fungsi kognitif – Memengaruhi daya ingat dan konsentrasi.
- Ketergantungan psikis – Mengandalkan obat untuk tidur dapat menyebabkan gangguan psikologis.
- Gangguan metabolisme – Akumulasi zat kimia dari obat dapat berdampak pada organ seperti ginjal.
Solusi Thibbun Nabawi dalam Mengatasi Insomnia
Pendekatan Thibbun Nabawi menawarkan solusi alami untuk mengatasi insomnia dengan cara:
- Bekam (Hijamah) – Membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
- Mengkonsumsi madu dan habbatussauda – Memiliki efek menenangkan dan meningkatkan kualitas tidur.
- Ruqyah dan dzikir – Membantu menenangkan jiwa dan mengurangi kecemasan.
- Latihan pernapasan dan olahraga ringan – Seperti senam atau meditasi untuk membantu relaksasi.
- Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah – Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Dengan memahami penyebab insomnia dan menerapkan solusi berbasis Thibbun Nabawi, diharapkan seseorang dapat memperoleh tidur yang berkualitas tanpa ketergantungan pada obat-obatan kimia. Menjaga kesehatan tubuh dan jiwa adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
Program : Kajian MQ Pagi
Narasumber : Dr. dr. H. Asep Hermana SpB., FINACS., MM.