Sahabat MQ, dalam Hari Keadilan Sosial Sedunia ini, mari kita tengok bagaimana adilnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam Ketika menjadi Pemimpin Umat.

Suatu hari, Haram ibn Muhayyisa meriwayatkan, seekor unta betina milik Al-Baraa ‘ibn’ Aazib memasuki taman milik seseorang dan menyebabkan kerusakan. Hal ini tentu membuat pemilik kebun dan pemilik ternak unta berselisih.

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam pun memberikan solusi atas perselisihan ini. Nabi menilai, perlindungan atas kebun adalah tanggung jawab pemiliknya di siang hari. Sementara, pemilik ternak harus menjaga kebun itu pada malam hari.

Dalam memberikan penilaian di antara orang-orang yang bertengkar, Nabi shalallahu alaihi wasalam sangat adil dan tidak pernah melakukan ketidakadilan.

Kisah lain, Ketika seorang wanita bangsawan dari Bani Makhzoom mencuri, Nabi shalallahu alaihi wasalam menolak lobi yang dilakukan Usaamah untuknya.  Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda:

“Sesungguhnya umat sebelum kalian celaka karena jika yang mencuri dari kalangan bangsawan mereka membiarkannya. Namun, jika yang mencuri dari golongan masyarakat biasa mereka menjatuhkan hukuman kepadanya. Demi Allah, jika seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku pun akan memotong tangannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Nabi shalallahu alaihi wasalam selalu mengingatkan para sahabatnya untuk menegakkan keadilan dalam segala hal. Melalui akhlak mulia ini, Nabi shalallahu alaihi wasalam membimbing seluruh umat manusia mengamati keadilan dan melenyapkan penindasan dan ketidakadilan.