Sahabat MQ, bergembira atas perbuatan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menjadikan kita menjadi jalan kebaikan dan ketaatan, akan membuat kita senantiasa rendah hati dan memiliki tauhid yang bersih dan kokoh, Juga akan membuat kita lebih mudah selamat dari jebakan rasa ujub, sombong, dan riya. Karena hakikatnya kita memang tidak memiliki apa-apa, keberlimpahan yang kita miliki pun bukan milik kita, tetapi hanya titipan dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kemampun kita mengumpulkannya  bukanlah murni kemampuan kita, melainkan karena Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memampukan kita. Marilah kita senantiasa bergembira dan bersyukur karena telah dipilih oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjadi jalan kebaikan

Apapun yang ada di dunia ini, semata atas kuasa dan kehendak Allah swt

Apapun yang ada di dunia ini, semata atas kuasa dan kehendak Allah swt, boleh kita memiliki rasa ingin memiliki terhadap apapun yang Allah ciptakan, namun kita harus sadar bahwa itu hanya sekedar titipan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan Allah bisa saja mengambil titipan itu kapanpun Allah memgambilnya kembali, tidak akan ada yang bisa menahannya.

Pada dasarnya mempunyai perasaan ingin memiliki itu karena ada perasaan cinta didalamnya, maka agar senantiasa perasaan cinta tersebut tidak mengakibatkan kekecewaan, hendaklah kaitkan dengan rasa cinta kepada Allah swt, dengan meyakini, bahwa apapun yang ada di dunia ini adalah semata kehendak dan ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Terkadang kalau sudah cinta kepada seseorang, benda, keinginan bahkan bisa menjadi hamba yang dicintainya itu akan menyiksa diri sendiri. Namun yang utama adalah mencintai apa yang dicintai Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Para pecinta ibadah, pecinta al-quran, pecinta tahajud, pecinta shodaqoh, termasuk mencintai orang-orang yang di cintai Alloh Subhanahu Wa Ta’ala itu akan koneksi langsung ke Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Cinta karena Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, pasti lebih ingat kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala daripada yang dicintainya itu dan lebih menginginkan apa yang Alloh Subhanahu Wa Ta’ala sukai daripada yang disukai oleh yang dicintainya itu.

kenapa hati kita risau?

Sahabat mq, kenapa hati kita risau? karena ketenangannya di cabut oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, karena hanya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala lah yang membolak-balik setiap hati. Kita harus menyadari, bahwa Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tahu persis isi hati kita,  tahu semua yang ada pada diri kita, tahu lirikan mata, tahu yang ada dalam pikiran, menyaksikan apa yang kita lakukan dan tahu apa yang ada di dalam hati kita. Sebagaimana dalam firmannya :

يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Artinya : Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S. At-Taghaabun : 4)

Dia mengetahui apa yang ingin kita katakan, apa yang sedang kita katakan dan apa yang telah kita katakan. Jangankan yang sudah jelas tampak, yang disembunyikan ataupun dirahasiakan Allah pun tahu.

إِنَّ ٱللَّهَ عَٰلِمُ غَيْبِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S. Faathir : 38)

Karena itu hati-hati jikalau kita mau bertindak untuk sesuatu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui itu semua, mungkin saja dari kita luput akan tetapi tidak halnya dengan Allah Yang Maha Mengetahui.